Sabtu, 20/04/2024 21:45 WIB

Rouhani Minta Trump Bertobat jika Ingin Berdamai

Hubungan antara Washington dan Tehran merenggang sejak Presiden AS, Donald Trump mulai menjabat dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran setelah menarik diri dari perjanjian nuklir.

Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EPA)

Tehran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan, Iran akan  melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), jika "bertobat" dan mengakhiri kebijakan bermusuhan terhadap negaranya.

Demikian disampaikan Rouhani dalam pertemuan para duta besar negara asing di Teheran, beberapa hari sebelum peringatan 40 tahun Revolusi Islam 1979.

"Jika AS bertobat dan mencabut sanksi, meminta maaf atas campur tangan di Iran, mengakui kebesaran dan martabat bangsa Iran serta Revolusi Islam besar, dan berbicara kepada warga kami dengan hormat, kami siap menerima ampunan dan kembalinya AS, meskipun telah menindas kami selama bertahun-tahun," kata Rouhani.

Hubungan antara Washington dan Tehran merenggang sejak Presiden AS, Donald Trump mulai menjabat dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran setelah menarik diri dari perjanjian nuklir.

Rouhani mengabaikan tekanan terhadap ekonomi Iran yang dihasilkan dari sanksi AS dan mengatakan upaya pemerintah Trump akan mengarah ke mana-mana. "Hari ini bangsa kita lebih bersatu dan lebih tahan dari sebelumnya dan berdiri melawan AS dan musuh-musuhnya," kata Rouhani.

Dalam pidatonya di State of the Union pada hari Selasa, Trump mengatakan: "Kami tidak akan mengalihkan pandangan dari rezim yang meneriakkan `Kematian bagi Amerika` dan mengancam genosida terhadap orang-orang Yahudi."

Ia juga menggambarkan Iran sebagai "negara teroris nomor satu di dunia", menuduh Teheran bertanggung jawab atas semua konflik di Timur Tengah. (Al Jazeera)

KEYWORD :

Amerika Serikat Hasan Rouhani Ekonomi Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :