Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Foto: AFP)
Washington, Jurnas.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan utusan khusus Washington untuk Korea Utara akan bertandang ke Pyongyang pada Rabu (5/2).
Kunjungan itu tidak lain adalah untuk memantapkan pertemuan puncak kedua antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang akan berlangsung pada akhir Februari, (kemungkinan besar di Vietnam).
Dalam sebuah wawancara dengan program Face the Nation CBS pada Minggu, Trump mengatakan KTT mendatang dengan Kim Jong un sedang diatur. Ia mengaku melihat peluang bagus dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan denuklirisasi.
"Saya pikir dia (Kim Jong un) juga lelah menjalani apa yang dialami," kata Trump, merujuk pada sanksi internasional yang menekan pemerintah Kim Jong un.
"Dia (Kim Jong un) memiliki peluang untuk membuat Korea Utara menjadi raksasa ekonomi yang luar biasa yang tidak bisa dilakukan dengan senjata nuklir," tambahnya.
Dalam pidato Tahun Baru tahun lalu, Kim Jong un membatalkan komitmennya untuk denuklirisasi. Ia mengatakan, tidak memiliki pilihan selain mencari jalan alternatif jika AS tidak mengambil langkah-langkah yang sesuai dan mempertahankan sanksi.
"Saya siap duduk dengan presiden AS lagi kapan saja di masa depan dan akan berusaha dengan segala cara untuk menghasilkan hasil yang akan disambut oleh masyarakat internasional," kata Kim Jong un
Pertemuan pertama antara Kim dan Trump Juni lalu di Singapura menghasilkan kesepakatan yang dinilai masih samar-samar di mana pemimpin Korea Utara berjanji akan melakukan "denuklirisasi Semenanjung Korea".
Namun kemajuan sejak itu terhenti dengan kedua belah pihak tidak setuju atas interpretasi perjanjian mereka.
Utusan AS, Stephen Biegun pada Senin bertemu di Seoul Chung Eui-yong, penasihat keamanan nasional Korea Selatan, sehari setelah mengadakan pembicaraan dengan pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Lee Do-hoon.
KEYWORD :Korea Utara Amerika Serikat Kim Jong un
