Kamis, 25/04/2024 19:34 WIB

Paus: Semua Agama Harus Bersatu Hadapi Konflik Bersenjata

Agama-agama besar dunia harus menjadi lebih tegas dalam menolak konflik bersenjata, 

Sheikh Mohamed bin Rashid, Wakil Presiden, Perdana Menteri UEA, Penguasa Dubai dan hak Menteri Pertahanan; Sheikh Mohamed bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, pergi; Paus Francis, kiri kedua; dan Dr Ahmad Al Tayeb, Imam Besar Al Azhar Al Sharif, menandatangani batu peringatan di The Founders Memorial. Hamad Al Mansoori

Jakarta, Jurnas.com - Agama-agama besar dunia harus menjadi lebih tegas dalam menolak konflik bersenjata. Hal itu disampaikan Paus Francis, ketika ia menyerukan upaya baru untuk mengakhiri kekejaman sengsara perang dalam pertemuan antar pemuka agama di Dubai, Senin (04/02) waktu setempat.

Mengatasi pertemuan multi-agama pada Senin di Founder`s Memorial di Abu Dhabi, yang didedikasikan untuk mendirikan Presiden Sheikh Zayed, Paus berbicara tentang para korban konflik di Yaman, Suriah, Irak, dan Libya.

"Kita akan membangun masa depan bersama atau tidak akan ada masa depan," ujar Paus dilansir The National, Selasa (05/02).

Paus mendesak anggota dari berbagai agama dan budaya untuk bergabung dengan sebuah tabut persaudaraan sebagai satu keluarga manusia untuk mengamankan perdamaian.

Dalam pidatonya yang panjang, pria berusia 82 tahun itu juga membahas masalah-masalah seperti melindungi anak-anak dari pelecehan, berita palsu, dan bahaya materialisme.

Pidato itu datang menjelang akhir hari bersejarah di mana Paus Francis bertemu dengan para pemimpin UEA dan perwakilan dari Dewan Tetua Muslim.

Dia menandatangani perjanjian penting dengan Ahmed Al Tayeb, Imam Besar Al Azhar, untuk mendorong hubungan persaudaraan antara semua orang, mengakhiri konflik dan membantu yang termiskin di masyarakat.

Dokumen Persaudaraan Manusia adalah deklarasi niat baik dan jujur serta pedoman untuk generasi mendatang.

Juga berbicara di Peringatan Pendiri, Al Tayeb meminta umat Islam untuk melindungi komunitas Kristen di Timur Tengah dan Muslim di Barat untuk berintegrasi ke dalam komunitas mereka.

"Kamu adalah bagian dari bangsa ini. Kamu bukan minoritas," katanya.

Sheikh Mohamed bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, dan Sheikh Mohammed bin Rashid, Wakil Presiden dan Penguasa Dubai, menyaksikan penandatanganan tersebut.

Sheikh Mohamed bin Zayed menggambarkannya sebagai dokumen yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai toleransi dan koeksistensi.

KEYWORD :

Paus Prancis Agama Dunia Konflik Bersenjata




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :