Rabu, 17/04/2024 02:27 WIB

Menkes: Kanker Penyakit Nomor Dua Terbanyak di Indonesia

Dengan catatan ini, Menkes mengatakan pembiayaan yang harus ditanggung negara akibat kanker juga tak sedikit.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek

Jakarta, Jurnas.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek menyebut kanker merupakan penyakit terbanyak nomor dua di Indonesia. Sementara penyakit nomor satu masih dipegang oleh kardiovaskuler atau penyakit jantung.

Dengan catatan ini, Menkes mengatakan pembiayaan yang harus ditanggung negara akibat kanker juga tak sedikit.

“BPJS menunjukkan kanker nomor dua setelah kardiovaskuler atau jantung. Kanker dengan tujuh kategori penyakit sangat membebani negara dalam pembiayaan, yaitu Rp2,7 triliun,” kata Menkes dalam sambutan Hari Kanker Sedunia di Kantor Kemenkes Jakarta, pada Senin (4/2).

Karena itu, untuk menekan angka ini pemerintah membutuhkan bantuan dari pemerhati maupun LSM/NGO, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Pasalnya, lanjut Nila, kanker merupakan penyakit yang dapat dicegah. Kendati variasinya sangat banyak, namun faktor risiko dapat diberikan perhatian khusus.

“Beri pemahaman kepada masyarakat agar mau membiasakan hidup sehat,” ujar dia.

“Namun kita juga memberi perhatian lebih banyak kepada perempuan yang rentan terkena kanker serviks dan payudara. Juga, laki-laki rawan kanker paru-paru akibat merokok,” imbuh Menteri Nila.

Menkes dalam sambutannya juga mengapresiasi upaya dan aktivitas yang dikakukan LSM atau komunitas kanker di Indonesia.

Seperti halnya yang dilakukan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dalam menekan angka kanker payudara stadium lanjut.

“Terima kasih ibu Linda Agum Gumelar dan YKPI yang telah memiliki mobil untuk pemeriksaan mammografi,” kata menteri.

Kendati demikian, Menkes juga menyadari Unit Mobil mammografi itu tidak dapat menjangkau seluruh Indonesia. Untuk itu, dia mengingatkan kembali pentingnya SADARI.

Hal senada juga disampaikan CEO Union for Intenational Cancer Control Cary Adams lewat video teleconference. Dia mengatakan, untuk mengurangi jumlah penderita kanker, maka perlu kerja sama dari berbagai pihak.

Pernyataan ini dipertegas oleh Dr. Kirsten Hopkins dari International Atomic Energy Agency. Hopkins berharap selain adanya kerja sama yang apik antara pemerintah, LSM, dan masyarakat, juga dibutuhkan data yang komprehensif terkait kanker.

KEYWORD :

Menteri Kesehatan Nila Moeloek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :