Jum'at, 19/04/2024 18:27 WIB

Turki Sesalkan Sikap Lemah Trump di Hadapan Arab Saudi

Erdogan telah lama bersikeras bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi di konsulat kerajaan di Istanbul empat bulan lalu berasal dari pesanan pejabat tingkat tertinggi pemerintah Saudi.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP)

Ankara, Jurnas.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Amerika Serikat (AS) karena tidak mengambil sikap lebih keras terhadap Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

"Saya tidak dapat memahami diamnya Amerika ketika serangan mengerikan itu terjadi, dan bahkan setelah anggota CIA mendengarkan rekaman yang kami berikan," kata Erdogan dalam sebuah wawancara yang disiarkan stasiun penyiaran negara TRT pada Minggu (3/2).

"Kami ingin semuanya diklarifikasi karena ada kekejaman, ada pembunuhan," tambahnya, menyebut pembunuhan itu "bukan yang biasa."

Erdogan telah lama bersikeras bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi di konsulat kerajaan di Istanbul empat bulan lalu berasal dari pesanan pejabat tingkat tertinggi pemerintah Saudi.

Dalam wawancara itu, Erdogan mengatakan pembunuhan itu direncanakan oleh 22 orang, 15 di antaranya tiba di Istanbul dengan dua pesawat dan mengunjungi konsulat pada hari pembunuhan itu.

"Apa yang mereka (Arab Saudi) katakan adalah `22 orang telah ditahan `. Meskipun demikian, kami memiliki beberapa informasi. Arab Saudi mungkin membebaskan beberapa dari mereka. Mereka mungkin menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Karena sistem di sana bekerja sangat aneh," kata Erdogan.

Bulan lalu, pengadilan di 11 terdakwa atas pembunuhan tersebut dilakukan di Riyadh, termasuk lima orang yang menghadapi hukuman mati. Namun beberapa kelompok hak asasi dan pengamat internasional mengatakan mereka tidak memiliki kredibilitas.

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Arab Saudi Donald Trump Turki




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :