Sabtu, 20/04/2024 10:54 WIB

Prancis Dorong Mesir Hormati HAM

Macron mengatakan kepada rekannya dari Mesir bahwa stabilitas dan keamanan tidak dapat dipisahkan dari HAM.

Emmanuel Macron

Paris - Presiden Prancis, Emmanuel Macron bertemu dengan rekannya dari Mesir Abdel Fattah el-Sisi di Kairo untuk membahas pentingnya menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan meningkatkan hubungan kedua negara.

Kedua pemimpin bertemu pada Senin (28/1). Hadir sebagai saksi penandatanganan sekitar 30 kesepakatan antara Mesir dan Perancis senilai beberapa ratus juta dolar. Macron mengatakan kepada rekannya dari Mesir bahwa stabilitas dan keamanan tidak dapat dipisahkan dari HAM.

"Stabilitas dan perdamaian yang tahan lama berjalan bersama dengan menghormati martabat individu dan supremasi hukum, dan penegakan stabilitas tidak dapat dipisahkan dari masalah HAM," katanya dalam konferensi pers bersama dengan Sisi.

Tak lama setelah kedatangannya di Mesir pada Minggu, Macron mengatakan akan berbicara "lebih terbuka" dengan Sisi tentang HAM. "Situasi semakin memburuk sejak Oktober 2017 ketika Sisi mengunjungi Paris," kata Macron, merujuk pada situasi HAM di negara Afrika Utara.

Marcon mengungkapkan bahwa Pemerintah Sisi dipandang masyarakat sipil Mesir sebagai garis yang lebih keras daripada rezim (Hosni) Mubarak, presiden lama yang digulingkan pada tahun 2011.

"Baris saya adalah: Stabilitas dan penghormatan terhadap kedaulatan. Tetapi apa yang terjadi di sini mengancam stabilitas Mesir, "kata Macron.

Sisi mengatakan, hak-hak harus diambil dalam konteks turbulensi regional dan perang melawan terorisme. "Mesir tidak maju melalui blogger. Ia maju melalui kerja, upaya, dan ketekunan putra-putranya," katanya.

Sisi memimpin penggulingan Presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis, Mohamed Morsi dari Persaudaraan Muslim pada pertengahan 2013.

Negara sejak itu menahan ribuan pembangkang, termasuk aktivis dan jurnalis, serta pendukung Ikhwanul Muslimin. Mesir juga telah dituduh melakukan penahanan sewenang-wenang, penghilangan dan penyiksaan, dan telah membungkam sebagian besar media independen.

Macron mengatakan, ada banyak orang biasa yang tidak mengancam stabilitas rezim telah dipenjara.

Kelompok-kelompok HAM dan aktivis mendesak Prancis dan negara-negara Barat lainnya menghentikan penjualan senjata ke Mesir hingga ada catatan hak asasi manusianya. Namun Macron mengatakan penting untuk menghormati kedaulatan Mesir.

Keduanya bertemu pada tahun 2017, ketika kelompok-kelompok HAM menuntut Macron mengajukan tuduhan penyiksaan dan penindasan politik di Mesir. Saat itu, Macron mengatakan itu bukan urusannya untuk memberi kuliah Mesir tentang kebebasan sipil.

KEYWORD :

Mesir Prancis Emmanuel Macron




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :