Rabu, 24/04/2024 11:18 WIB

Paten Indonesia Nomor Satu di Asean

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, pada 2017 jumlah kekayaan intelektual Indonesia sebanyak 2.271 paten. Angka tersebut melonjak drastis dari tahun sebelumnya sebanyak 1.000-an paten.

Ilustrasi hak paten (Foto: If Partners)

Jakarta – Perkembangan paten Indonesia selama lima tahun terakhir mengalami perkembangan cukup signifikan. Berdasarkan data World Intellectual Property Organization (WIPO), Indonesia memuncaki daftar paten se-Asia Tenggara untuk periode 2017.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, pada 2017 jumlah kekayaan intelektual Indonesia sebanyak 2.271 paten. Angka tersebut melonjak drastis dari tahun sebelumnya sebanyak 1.000-an paten.

“Setelah keluarnya UU soal Paten pada 2016, sekarang paten kita tertinggi di Asean, yaitu 2.217,” terang Nasir kepada awak media pada Senin (28/1) di Jakarta

Sementara untuk total paten 2018, menurut data yang tersedia, Indonesia telah mengumpulkan 2.842 paten. Sementara data untuk empat negara lainnya belum tersedia.

Perkembangan positif paten Indonesia, lanjut Nasir, diharapkan dapat memberikan positif pula terhadap pertumbuhan inovasi dan startup di Tanah Air. Apalagi bila dibandingkan negara lain, pertumbuhan startup Indonesia tergolong cepat.

“Kita di 2019 target bisa 1.000 lebih. Sedangkan Iran itu butuh 10 tahun hanya untuk mencapai 1.000. Inilah betapa Indonesia punya potensi besar, hanya saja tidak dikelola dengan baik,” tandasnya.

Dalam data WIPO 2018, Singapura berada di bawah Indonesia dengan raihan 1.609 paten. Sementara di bawahnya diikuti oleh Malaysia (1.166), Thailand (979), Vietnam (592), dan Filipina (323).

KEYWORD :

Hak Paten Kekayaan Intelektual Mohamad Nasir Menristekdikti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :