Kamis, 25/04/2024 17:50 WIB

Ekonomi Uni Eropa Mulai Goyah

Berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar mengatakan pengaruh Eropa berkurang di dunia, lantaran Uni Eropa dapat menyusut hingga 15 persen dari ekonomi global di masa depan.

Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar menghadiri sesi pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Kamis, 24 Januari 2019.

Jakarta - Berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar mengatakan pengaruh Eropa berkurang di dunia, lantaran Uni Eropa dapat menyusut hingga 15 persen dari ekonomi global di masa depan.

Untuk itu, menurut Leo, jika hal itu tak ingin terjadi maka para pemimpin negara Eropa harus bersatu, sehingga ekonomi makin kuat dan bersaing dengan wilayah lainnya di dunia.

"Kita harus tetap bersatu," kata politisi terkemuka Irlandia itu dilansir The National, Jumat (25/01).

Sementara itu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, berbicara bersama Varadkar, komisioner perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom dan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki pada sebuah panel pada Kamis, mengkritik Eropa Timur atas pendekatan mereka terhadap krisis migran.

"Ada total kurangnya solidaritas pada masalah pengungsi," kata Rutte.

"Jerman dan Belanda tidak bisa memikul beban, kurangnya kepercayaan bisa diciptakan," tambahnya.

Rutte mengatakan kurangnya kerja sama telah menciptakan perpecahan antara Eropa barat dan timur.

Dia menambahkan bahwa perpecahan telah terjadi antara negara-negara utara dan selatan di benua itu, menyerang Italia karena keinginan mereka untuk menerima perlakuan istimewa pada anggaran dan kebijakan fiskal Uni Eropa.

“Komisi Uni Eropa yang tidak bertindak di Italia telah memperingatkan negara-negara utara. Orang-orang bertanya kepada saya apakah Italia bisa pergi dengan tidak membereskan rumah mereka. Ini menciptakan ketidakpercayaan," katanya.

Perdana Menteri Belanda mengatakan dia pesimis pada hubungan antara Eropa utara dan selatan.

Ketegangan dalam beberapa bulan terakhir antara anti-pembentukan Partai Bintang Lima dan negara-negara Uni Eropa membuat Italia lolos dari sanksi Uni Eropa setelah mencapai kesepakatan anggaran Uni Eropa 2019.

Kedua pemimpin menekankan tiga peluang kunci yang bisa dibuka untuk Eropa tahun ini, termasuk kerja sama multilateral yang lebih besar dalam menghadapi isolasi Amerika.

“Trump adalah peluang untuk menghadapi reformasi di sistem UE dan PBB. Kami dapat mengatakan Trump menentang multi-lateralisme, tetapi Uni Eropa dapat menjadi pemimpin yang kuat," tegasnya.

Rutte menekankan bahwa UE harus berbuat lebih banyak pada perubahan iklim.

Komisaris Uni Eropa Cecilia Malmstrom mengatakan dia percaya bahwa perubahan iklim melampaui migrasi sebagai masalah yang paling mendesak bagi kaum muda di Eropa saat ini.

KEYWORD :

Uni Eropa Pertumbuhan Ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :