Kamis, 25/04/2024 17:03 WIB

Hubungan Ekonomi China-AS Ibarat Dua Sisi Mata Uang

Kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu berjuang mati-matian untuk mengakhiri perang dagang.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bersama Presiden China, Xi Jinping (Foto: Thomas Peter/Reutes)

Beijing - Hubungan ekonomi China dan Amerika Serikat (AS) ibarat dua sisi mata uang. Alasan itulah, kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu berjuang mati-matian mengakhiri perang perdagangan.

"Ekonomi Tiongkok dan AS saling membutuhkan, sehingga hubungan mereka harus saling menguntungkan," kata Wakil Presiden China, Wang Qishan di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Rabu (23/1) waktu setempat.

"Ini adalah kenyataan: Tidak ada pihak yang dapat melakukannya tanpa pihak lain," sambung Wang, yang memainkan peran utama penting menyelesaikan sengketa perdagangan AS-China.

Forum tahunan di resor Alpine pada awalnya diharapkan untuk melihat kedua pihak bertemu, tetapi Gedung Putih membatalkan perjalanan delegasi AS karena penutupan pemerintah di Washington.

Sementara itu, para pakar ekonomi yang berkumpul di Davos juga khawatir tentang perlambatan ekonomi di China, tetapi Wang,sekutu dekat Presiden Xi Jinping, mengatakan, ekonomi masih tumbuh sehat.

"Jumlahnya 6,6 persen. Saya pikir ini adalah angka yang cukup signifikan. Sama sekali tidak rendah," kata Wang, merujuk pada tingkat pertumbuhan 2018, terendah dalam 28 tahun.

"Akan ada banyak ketidakpastian pada 2019, tetapi ekonomi China akan terus mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Kecepatan memang penting. Tapi yang terpenting adalah kualitas dan efisiensi pembangunan ekonomi kita."

Tahun lalu, Washington memberlakukan kenaikan tarif hingga 25 persen pada impor China senilai USD250 miliar atas pengaduan Beijing yang mencuri atau menekan perusahaan untuk menyerahkan teknologi.

Beijing merespons dengan menjatuhkan hukuman pada barang-barang AS USD110 miliar, memperlambat bea cukai untuk perusahaan-perusahaan AS dan menangguhkan penerbitan izin di bidang keuangan dan bisnis lainnya.

Perselisihan itu membebani pertumbuhan ekonomi dan memicu volatilitas di pasar global di tengah meningkatnya ketidakpastian.

KEYWORD :

Perang Dagang Ekonomi China Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :