Mata uang India (foto: Rupee)
New Delhi - India diproyeksikan tumbuh 7,5 persen pada 2019 dan 7,7 persen pada 2020, menyalip pertumbuhan China 6,2 persen dalam dua tahun ini. Hal itu dipucu, rendah harga minyak dan laju pengetatan moneter yang lebih lambat.
Dana Moneter Internasional (IMF) dalam pembaruan Outlook Ekonomi Dunia Januari pada Senin (21/1) waktu setempat mengatakan, India akan tetap menjadi ekonomi utama dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
"Ekonomi India siap meningkat pada 2019, diuntungkan dari harga minyak yang lebih rendah dan laju pengetatan moneter yang lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya, karena tekanan inflasi mereda," kata IMF, dilansir dari NDTV.
Meskipun ada stimulus fiskal yang mengimbangi beberapa dampak kenaikan tarif Amerika Serikat (AS), ekonomi China akan melambat karena pengaruh gabungan dari pengetatan regulasi keuangan dan ketegangan perdagangan dengan AS.
"Pertumbuhan di negara berkembang dan Asia akan turun dari 6,5 persen pada 2018 menjadi 6,3 persen pada 2019 dan 6,4 persen pada 2020," kata IMF.
IMF mengungkapkan, China yang tumbuh 6,9 persen pada 2017, dibandingkan dengan 6,7 persen India, memiliki tingkat pertumbuhan 6,6 persen pada 2018. Dalam dua tahun ke depan, 2019 dan 2020 diproyeksikan akan tumbuh masing-masing 6,2 persen.
Proyeksi IMF terbaru tetap tidak berubah dari proyeksi Outlook Ekonomi Dunia sebelumnya. Sementara, tingkat pertumbuhan Tiongkok merosot, menurut IMF, India justru mengalami pertumbuhan tahun-tahun ke depannya.
IMF mengatakan tingkat pertumbuhan India pada 2018 adalah 7,3 persen. Diproyeksikan tumbuh 7,5 persen pada 2019, yang merupakan 0,1 persen marjinal di atas proyeksi sebelumnya. Pada 2020, India diproyeksikan tumbuh 7,7 persen.
Laporan IMF muncul beberapa hari setelah PwC`s Global Economy Watch mengatakan, India kemungkinan akan melampaui Inggris dalam peringkat ekonomi terbesar di dunia pada 2019.
"India dan Prancis kemungkinan akan melampaui Inggris di peringkat ekonomi terbesar di dunia pada 2019, menjatuhkannya dari tempat kelima ke ketujuh dalam tabel global," kata laporan itu.
"India akan kembali ke tingkat pertumbuhan yang sehat sebesar 7,6 persen pada 2019-20, jika tidak ada hambatan besar dalam ekonomi global seperti meningkatnya ketegangan perdagangan atau guncangan sisi pasokan dalam minyak," sambungnya.
"Pertumbuhan akan didukung melalui realisasi lebih lanjut dari perolehan efisiensi dari Pajak Barang dan Jasa yang baru diadopsi dan dorongan kebijakan yang diharapkan pada tahun pertama pemerintahan baru," kata Ranen Banerjee, Mitra dan Pemimpin - Keuangan Publik dan Ekonomi, PwC India.
KEYWORD :Perang Dagang Ekonomi China Amerika Serikat India
