Selasa, 23/04/2024 20:49 WIB

Warga Palestina Tolak Tawaran Isreal Jual Rumah Rp1,4 Triliun

Al-Mohtaseb menolak semua tawaran Israel sebelumnya yang dibuat untuk rumahnya dan tokonya, yang menghadap Masjid Ibrahimi di pusat kota tua.

Bendera kebangsaan Palestina

Yerusalem - Seorang penduduk kota Hebron di Tepi Barat, Abdul Raouf Al-Mohtaseb, menolak tawaran Israel menjual rumah dan tokonya senilai USD100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun yang terletak di pusat lingkungan lama Al-Sahla, Hebro.

Dilansir dari Memo, Al-Mohtaseb menolak semua tawaran Israel sebelumnya yang menjual rumah dan tokonya, yang menghadap Masjid Ibrahimi di pusat kota tua.

"Saya menolak Rp1,4 triliun. Saya akan menolak semua uang di bumi. Saya tidak akan mengkhianati tanah saya atau rakyat saya. Uang baik-baik saja, tetapi hanya jika bersih," kata Al-Mohtaseb.

Pada TV Al-Mayadeen, Al-Mohtaseb mengatakan, penawaran dimulai dari USD6 juta, sebelum naik menjadi USD40 juta dan akhirnya mencapai USD100 juta. Namun Ia menekankan bahwa tidak akan mengubah posisinya, dan akan tetap menjadi penjaga Masjid Ibrahimi.

Pemukim Israel di kota itu, katanya, telah menyarankan mereka dapat memfasilitasi perjalanannya ke Australia atau Kanada untuk menjalani kehidupan baru dan menemukan bisnis baru, tetapi ia juga menolak tawaran ini.

Al-Mohtaseb menekankan, semakin tinggi pemukim menaikkan tawaran mereka untuk rumahnya, semakin cintanya meningkat. Ia mengatakan, memiliki 20 cucu yang diharapkan akan menghabiskan hidup mereka di Hebron.

"Saya menghabiskan masa kecil saya di sini, tetapi cucu saya kehilangan ini," keluhnya.

Dalam wawancara lain, Al-Mohtaseb juga menjelaskan penderitaan warga Palestina di Hebron karena pendudukan Israel. "Suatu kali, saya melakukan perjalanan ke Yordania, tetapi saya merasa sangat buruk pada hari berikutnya. Akhinya saya kembali ke Hebron," Katanya.

"Kita hidup di penjara yang nyata," sambungnya.

Ia mengatakan, seorang pemukim bernama Boaz pernah datang kepadanya dan menawarinya USD30 juta untuk menyerahkan rumahnya. Ia mengatakan, sambil menunjuk ke arah batu bata, lalu bertanya, "Batu bata manakah yang Anda akan jual senilai USD30 juta?"

Boaz menjawab, "Saya ingin membeli seluruh rumah."

"Uang senilai USD30 juta tidak cukup untuk satu bata saja," kata Al-Mohtaseb menimpalinya.

KEYWORD :

Hebron Tepi Barat Abdul Raouf Al-Mohtaseb Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :