Kamis, 25/04/2024 12:19 WIB

ISIS Manfaatkan Ketidakstabilan Libya

Situasi keamanan di Libya selatan memburuk dengan cepat dimanfaatkan ISIS untuk mengganggu warga dengan mengeruk kekayaan minyak dan  memporak-porandakan infrastruktur air negara tersebut.

Pasukan Libya

Jakarta - Situasi keamanan di Libya selatan memburuk dengan cepat dimanfaatkan ISIS untuk mengganggu warga dengan mengeruk kekayaan minyak dan  memporak-porandakan infrastruktur air negara tersebut.

Hal itu disampaikan utusan khusus PBB, Ghassam Salame mengikuti perjalanannya ke Sabha, ibukota selatan, kunjungan pertama oleh seorang pejabat tinggi PBB sejak 2012.

Saat memberikan penjelasan kepada Dewan Keamanan PBB, ia memperingatkan ketidakstabilan yang lebih luas, setelah pertempuran di tempat lain di Libya, termasuk 10 orang yang tewas akibat kekerasan yang menghancurkan gencatan senjata di Tripoli pada Kamis.

"Kondisinya memburuk pada tingkat yang mengkhawatirkan," kata Salame dikutip The National.

"Saya mendengar langsung dari warga yang berbicara dengan sedih tentang kesulitan mengerikan yang mereka alami, dari kebrutalan brutal Da`esh hingga mengarungi danau selokan," tambahnya.

Salame menambahkan bahwa perbatasan panjang dan perbatasan Libya selatan yakni Chad, Niger, dan Sudan adalah wilayah yang mudah bagi penyelundup manusia dan mereka menambah situasi putus asa, dengan tentara bayaran asing dan penjahat memasuki negara itu untuk memangsa warga negara dan migran yang sama.

"Saya mendesak pemerintah dan komunitas internasional untuk bergerak cepat dan tegas mendukung Selatan," tuturnya.

“Misi PBB telah membangun satuan tugas khusus untuk mengatasi situasi di sana. Agensi akan melakukan tugas mereka membantu, tetapi otoritas Libya yang harus menanggung beban," lanjutnya.

Mengenai situasi di Tripoli, di mana gencatan senjata telah banyak diamati, Salame mengatakan kekerasan beberapa hari terakhir menunjukkan betapa rentannya gencatan senjata itu.

"Gencatan senjata yang dinegosiasikan antara para aktor bersenjata utama pada bulan September tetap ada, namun penyerangan tetap berlanjut," sesalnya.

KEYWORD :

Libya Kelompok ISIS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :