Kamis, 25/04/2024 13:40 WIB

Menristekdikti Target APK 50 Persen dalam Lima Tahun

Namun untuk mencapai target tersebut, pembelajaran daring melalui e-learning di perguruan tinggi harus ditingkatkan, seiring dengan masuknya era disrupsi yang menuntut keberadaan perkuliahan berbasis digital.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir (Foto: Muti/Jurnas)

Pontianak – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan kenaikan Angka Partisipasi Kasar (APK) sebesar 50 persen, dalam waktu lima tahun mendatang, dari APK saat ini sebesar 34,58 persen.

Namun untuk mencapai target tersebut, pembelajaran daring melalui e-learning di perguruan tinggi harus ditingkatkan, seiring dengan masuknya era disrupsi yang menuntut keberadaan perkuliahan berbasis digital.

“Kalau e-learning berjalan baik, saya yakin APK kita bisa meningkat. Setidaknya lima tahun ke depan bisa 50 persen,” ujar Menteri Nasir saat meresmikan gedung proyek Islamic Development Bank (IsDB) di Universitas Tanjungpura (Untan), Pontianak, Kalimantan Barat pada Jumat (18/1).

Di Untan, lanjut Nasir, sudah ada 20 mata kuliah yang menggunakan e-learning. Jika sistem ini berjalan baik, harapannya perkuliahan tidak harus semata-mata hanya dilakukan di dalam kelas (classroomless).

“Dan ke depan kalau ini dilakukan secara massif, maka saya akan mendorong rektor untuk mengadakan e-learning per program studi (prodi). Kita lihat prodi apa yang bisa di-online-kan secara penuh,” terang Menristekdikti.

Sementara Rektor Untan Prof. Dr. Thamrin Usman menyatakan siap mengembangkan teknologi informasi (TI), guna menyesuaikan dengan perkembangan disrupsi.

Apalagi dengan kehadiran gedung proyek IsDB yang sudah dilengkapi dengan perpustakaan modern, ruang kelas, dan laboratorium, dia berharap layanan pendidikan akan semakin baik.

“Dan oleh karena sebab itu pula kami berencana menambah daya tampung Untan sebanyak 1.000 mahasiswa pada tahun ajaran 2019/2020. Artinya dalam empat tahun ke depan kami akan menampung 4.000 mahasiswa,” jelas Thamrin.

Proyek 7 in 1 IsDB merupakan proyek pembangunan infrastruktur dan penguatan sumber daya manusia di perguruan tinggi, yang dananya bersumber dari hibah Islamic Development Bank.

Untuk Untan sendiri, dana yang dikucurkan sebesar Rp300 miliar dengan proses pengerjaan memakan waktu hingga satu tahun.

Adapun perguruan tinggi negeri yang mendapatkan proyek 7 in 1 antara lain Universitas Syiah Kuala, Universitas Tanjungpura, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Negeri Surabaya dengan total hibah Rp2,1 triliun.

KEYWORD :

Peningkatan APK e-learning Mohamad Nasir Menristekdikti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :