Kamis, 25/04/2024 17:25 WIB

Teknologi Blockchain Bantu UMKM Miliki Kredibilitas Bisnis

Untuk percepatan akselerasi dan mengembangkan usaha, UMKM memang membutuhkan pendanaan, namun solusi jangka panjang yang berkelanjutan dapat dicapai dengan membentuk reputasi bisnis yang kredibel.

Platform digital Tokoin untuk pertama kalinya menggelar acara diskusi publik yang menyoroti implementasi teknologi Blockchain untuk mengakselerasi kemajuan UMKM di Jakarta, Senin (14/01)

Jakarta - Sebagai pemilik jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbanyak di wilayah Asia, Indonesia telah berhasil melahirkan kurang lebih 57 Juta aktor bisnis UMKM. Dengan sangat disadari, kegiatan ekonomi UMKM mampu meningkatkan hingga 60% PDB Indonesia, angka ini diprediksi akan mampu menyerap tenaga kerja hingga mencapai 97% dari jumlah yang ada saat ini.

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan swasta untuk memotivasi produktivitas dan pertumbuhan UMKM, namun terdapat beberapa hambatan yang sulit diatasi oleh perintis dan pelaku bisnis UMKM, salah satunya adalah data informasi latar belakang pelaku usaha yang kurang memenuhi standar reputasi yang diakui pemerintah dan institusi keuangan formal, sehingga UMKM sulit memperoleh bantuan usaha, contohnya kredit usaha.

Reiner Rahardja, selaku CEO Tokoin memandang permasalahan UMKM sebagai tanggung jawab bersama yang perlu solusi jangka panjang. Untuk percepatan akselerasi dan mengembangkan usaha, UMKM memang membutuhkan pendanaan, namun solusi jangka panjang yang berkelanjutan dapat dicapai dengan membentuk reputasi bisnis yang kredibel.

Untuk itu, menurut Reiner, melalui teknologi Blockchain, Tokoin akan memberikan fasilitas untuk membangun kredibilitas bisnisnya melalui Digital Business Identity dan Digital Ledger yang merekam data transaksi sebagai valuable asset.

"Kami melihat bahwa inklusi ekonomi saat ini belum tercipta di Indonesia. Dengan Tokoin, yang berbeda dengan platform Fin-Tech Lending, kami membantu para UMKM dalam membuat credit scoring dalam bentuk agar mereka dapat membentuk reputasi bisnis. Sebagai pengusaha, saya sangat mengerti kesulitan para UMKM di Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya, ujar Reiner dalam acara diskusi publik dengan tema `Solusi Bisnis untuk Akselerasi UMKM dalam Pasar Berkembang`di Jakarta, Senin (14/01).

"Melalui Tokoin kami berusaha untuk menjadi penghubung para UMKM untuk mendapatkan akses kepada instansi yang dapat mengembangkan bisnisnya seperti Bank, Asuransi, dan lain-lain,” tambahnya.

Reiner menambahkan, perkembangan teknologi juga sangat memberikan pengaruh ke industri logistik terutama pada bidang supply chain. Hal ini juga semakin mendorong industri transportasi, logistik dan warehousing di Indonesia untuk saling berkolaborasi secara intensif. "Teknologi blockchain memungkinkan untuk mengintegrasikan rangkaian proses supply chain dalam jaringan distribusi data yang efektif mendukung distribusi produk," tuturnya.

Senada dengan Reiner, Gunhee Lee, selaku pakar Blockchain menilai penyebab penurunan pasar ICO yang terjadi secara signifikan adalah karena banyak proyek ICO yang tidak memiliki nilai guna dan pasar hanya dikendalikan oleh kebutuhan investasi.

"Namun Tokoin project berbeda karena Tokoin bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan UMKM, yang akan mendorong adopsi pengguna dengan cepat dan penerapan yang tepat guna," ujar Gunhee Lee, Pakar Blockchain dari Block Crafters yang berbasis di Seoul, Korea Selatan tersebut.

Pada era Revolusi Industri 4.0, keberadaan teknologi seperti Big Data, Artificial Intelligence, Internet of Things and blockchain telah mengubah sebagian besar ekosistem bisnis dan aktivitasnya. Bisnis bukan lagi hanya tentang jual beli saja, melainkan juga tentang platform ekonomi yang mereka gunakan, teknologi yang mereka gunakan untuk menangkap dan memanfaatkan data, atau seberapa cepat kegiatan ekonomi terjadi dalam ekosistem bisnis mereka.

KEYWORD :

Teknologi Blockchain Pasar UMKM Kredibiltas Bisnis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :