Marlen Sitompul | Senin, 14/01/2019 16:32 WIB
Pasangan Jokowi-Maruf Amin
Jakarta - Isu agama dan keumatan sebagai salah satu yang dipakai pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014 yang lalu, sehingga memperoleh dukungan terbanyak di Provinsi Banten. Bagaimana dengan Pilpres 2014?
Kultur masyarakat Banten memang tidak terlepas dari unsur budaya dan keagamaan. Ketokohan jawara dan ulama mempunyai peranan penting dalam menentukan pilihan politiknya. Sementara untuk pilpres 2019, peta dukungan diprediksi akan banyak mengalami perubahan.
Aktivis muda NU Banten, Cecep mengatakan, dua pasangan capres-cawapres, Jokowi-Ma`ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga akan bersaing ketat. Sementara, isu-isu agama dan keumatan juga masih menjadi isu sentral yang dimainkan kedua kandidat.
Namun, menurut Cecep, jika harus objektif maka pasangan nomor urut 01 yakni Jokowi-Ma`ruf sangat merepresentasikan kultur dan kebutuhan kepemimpinan yang cocok bagi masyarakat Banten.
"Jokowi-Ma`ruf merepresentasikan kultur dan kebutuhan kolektifitas kepemimpinan yang cocok dengan karakteristik masyarakat Banten yang memenuhi unsur keagamaan dan kuatnya patron ketokohan," kata Cecep yang juga mantan aktivis PMII tersebut.
Namun, lanjut Cecep, masyarakat di Banten termasuk tokoh agama banyak yang tidak mengerti karena derasnya informasi hoax yang mendiskreditkan pasangan Jokowi-Ma`ruf dalam isu sensitif keagamaan.
"Di Banten sama dengan umumnya daerah lain, musuh utama paslon Jokowi-Ma`ruf ini ya berita bohong yang mendiskreditkan seperti tidak pro umat islam maupun antek cina. Padahal kan itu kan hoaks yang dimainkan tetangga sebelah," tegasnya.
Ia meyakini, pasangan Jokowi-Ma`ruf akan memperoleh kemenangan di Banten. Mengingat, salah satunya dukungan dari berbagai tokoh dan sesepuh Banten yang memang bisa jadi rujukan.
"Saya yakin jika benar informasi yang diterima masyarakat, Jokowi-Ma`ruf bakal menyapu bersih dukungan masyarakat banten," terangnya.
Sementara itu, peneliti LSPI Budiana menilai isu-isu agama yang dilakukan untuk menyerang kubu Jokowi tidak akan berpengaruh malah justru pada akhirnya akan merugikan penyerangnya sendiri.
"Isu soal pilih pemimpin yang islami misalnya, justru kena diri sendiri ketika ada tantangan jadi imam shalat, test baca quran dan video saat wudlu. Itu kan memalukan. Jadi isu agama memang jangan dipakai untuk kepentingan pemilu. Adu program kerja dan kinerja saja, itu keren," kata Budiana.
KEYWORD :
Pilpres 2019 Presiden Jokowi Prabowo Subianto
