Jum'at, 26/04/2024 06:39 WIB

Harga Minyak Meningkat Berkat Komentar Fed

Kendati demikian, reli minyak lebih dari seminggu melambat karena optimisme seputar pembicaraan perdagangan AS-China mulai memudar.

Anjungan minyak di Blok Montara

New York – Harga minyak mentah dunia naik lebih tinggi dibandingkan Kamis (10/1) kemarin, setelah muncul komentar dari Ketua Federal Reserve AS yang mengangkat ekuitas.

Kendati demikian, reli minyak lebih dari seminggu melambat karena optimisme seputar pembicaraan perdagangan AS-China mulai memudar.

Minyak mentah Brent LCOc1 berjangka naik 24 sen, atau 0,4 persen, menjadi US$61,68 per barel. Benchmark global tersebut membukukan kemenangan beruntun sembilan hari berturut-turut sejak September 2007.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate CLc1 berakhir 23 sen, atau 0,4 persen, lebih tinggi pada US$52,59 per barel, juga kenaikan hari kesembilan berturut-turut, yang mengalahkan rekor 2010.

Sebelumnya di sesi ini, kedua tolok ukur mencapai tertinggi dalam hampir sebulan. WTI mencapai tertinggi sesi US$52,78 per barel dan Brent naik menjadi US$61,91 per barel.

Pasar keuangan global baru-baru ini naik dengan harapan bahwa Washington dan Beijing akan mencegah perang dagang habis-habisan. Kedua negara adikuasa mengakhiri pembicaraan tiga hari pada Rabu kemarin.

Tetapi kenaikan di pasar global mulai berkurang setelah dua negara ekonomi terbesar di dunia mengeluarkan pernyataan-pernyataan positif yang samar-samar, dan tidak memiliki rincian konkret.

Komentar oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Kamis kemarin membantu meningkatkan kelas aset berisiko, termasuk minyak, di akhir sesi.

Powell mengatakan bank sentral AS memiliki kemampuan untuk bersabar pada kebijakan, tetapi bahwa Fed akan menumpahkan lebih banyak aset secara signifikan daripada yang sudah ada.

KEYWORD :

Harga Minyak Brent Berjangka West Texas Intermediate




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :