Nissan meluncurkan mobil listrik teranyar setelah mengalami penundaan akibat penangkapan Ghosn
Jakarta - Perusahaan mobil asal Jepang, Nissan meluncurkan versi baru mobil listrik Leaf-nya setelah menunda peluncurannya di tengah kejutan penangkapan mantan ketua Carlos Ghosn.
Model baru, yang diluncurkan Selasa (09/01) di Las Vegas, mempersempit kesenjangan jarak mengemudi versus Tesla`s Model 3 dan Chevrolet Bolt dari General Motors.
Pembuat mobil Jepang membatalkan acara penting setelah skandal yang melibatkan Ghosn, yang merupakan arsitek visi mobil listrik Nissan dan perjanjiannya dengan Renault SA dan Mitsubishi, aliansi mobil terbesar di dunia.
Jet Pribadi Elon Musk Mendarat di Beijing
Dilansir The National, Ghosn ditangkap 19 November di Jepang atas tuduhan kejahatan keuangan. Dia tetap di penjara Tokyo ketika jaksa penuntut membangun kasus mereka.
Fokus industri otomotif yang semakin meningkat pada otomatisasi dan kendaraan energi baru, bersama dengan dorongan agresif ke kedua bidang oleh Tesla dan sejumlah startup dari China ke Jerman, telah menambah tantangan Nissan.
Tesla Jadi Mobil Terlaris di Dunia
Leaf e + menawarkan baterai yang lebih padat energi yang memperluas jangkauannya sekitar 40 persen, hingga sejauh 226 mil (363 kilometer). Jangkauan lebih jauh dibandingkan dengan kisaran 220 hingga 310 mil untuk Tesla Model 3, yang dimulai dengan harga $ 44.000 (Rp640 juta), 238 mil pada Chevrolet Bolt $ 36.620 (Rp532 juta). Sementara Leaf mulai sekitar $ 30.000 (Rp436 juta) di AS, Nissan tidak merilis harga e + sampai lebih dekat untuk memulai penjualan musim semi ini.
Nissan telah menjual lebih dari 380.000 kendaraan Leaf secara global sejak modelnya mulai dijual pada 2010, dengan lebih dari 128.000 di AS. Leaf baru akan tersedia di dealer di Jepang mulai bulan ini, diikuti oleh AS, kemudian Eropa pada pertengahan 2019.
Mobil Listrik Perusahaan Nissan Jepang
