Sabtu, 20/04/2024 23:38 WIB

Pasukan AS Terjebak di Suriah

Saat ini Turki sedang merencanakan operasi kontraterorisme terhadap kelompok teror PKK / YPG di sebelah timur Eufrat.

Amerika Serikat mengerahkan sekitar 2.000 pasukan militer di Suriah (Foto: US Army/AP Photo)

Tehran -  Kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Shamkhani, mengatakan, Amerika Serikat (AS) menghadapi situasi "kontradiktif" di wilayah timur Sungai Eufrat, Suriah.

"Strategi AS di Suriah gagal, karena mereka menghadapi situasi yang saling bertentangan di timur Eufrat," kata Shamkhani, saat konferensi keamanan internasional di Teheran, Senin (7/1).

"AS akan mulai menarik pasukannya dari wilayah itu tahun ini, dan AS harus meninggalkan Teluk Persia juga," tambahnya.

Jurnas.com melansir dari Anadolu, saat ini Turki sedang merencanakan operasi kontraterorisme terhadap kelompok teror PKK / YPG di sebelah timur Eufrat.

Para pejabat Turki menyatakan keberatan terhadap kedekatan AS dengan kelompok teror PKK/YPG, dengan mengatakan pihaknya menargetkan kelompok teroris yang mengancam keselamatan orang-orang Arab, Turki, dan Kurdi di Suriah.

Selama 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, serangan PKK telah merenggut sekitar 40.000 jiwa. YPG adalah cabang dari PKK di Suriah.

Saat mengumumkan penarikan pasukannya pada Desember lalu, Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa pasukannya menarik diri karena mereka sudah berhasil mengalahkan Islamic State Iraq and Syria (ISIS).

Namun, Shamkhani mengatakan AS tidak memiliki peran dalam mengalahkan ISIS (Daesh,Red) di Suriah.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :