Theresa May (foto: Mirror)
London – Perdana Menteri Inggris Theresa May memperingatkan parlemen, bahwa jika kesepakatan Brexit ditolak, maka negara kerajaan itu akan berada di wilayah yang tak terpetakan.
Seperti diketahui, Inggris akan keluar dari Uni Eropa pada 29 Maret nanti. Namun sejauh ini parlemen Inggris belum merestui kesepakatan Brexit yang dibuat oleh May dan Uni Eropa.
Hal ini membuat para pemimpin bisnis dan investor khawatir, jika pada akhirnya Brexit akan berakhir tanpa ada kesepakatan apapun.
Adapun pemilihan suara di parlemen, dikutip dari Reuters, akan digelar pada 15 Januari mendatang. May membantah bahwa dia akan kembali menunda pemungutan suara.
“Kami akan berada di wilayah yang belum terpetakan. Saya tidak berpikir ada orang yang bisa mengatakan dengan tepat apa yang akan terjadi, kita tunggu reaksi parlemen,” tegas May pada Minggu (6/1).
Tekan Serbia, Uni Eropa: Pilih Kami atau Rusia
Sebelumnya, May dan Uni Eropa menyepakati Brexit dengan pengecualian regulasi di perbatasan Irlandia dan Irlandia Utara. Irlandia Utara memilih tetap berada di Uni Eropa, sementara Irlandia berada dalam kawasan Inggris.
Namun hal ini ditentang oleh parlemen. Bahkan partainya sendiri, Partai Konservatif, terbagi dua. Ada yang sepakat, ada pula yang menentang, dengan alasan pengecualian itu akan membuat Inggris tetap tunduk pada peraturan Uni Eropa tanpa batas.
Inggris Brexit Uni Eropa Theresa May
