Jum'at, 19/04/2024 23:46 WIB

Lacak Data Karyawan, Perusahaan Sempoa Menuai Kritik

Sempio Foods, pembuat kecap terkemuka di Korea telah berselisih dengan para pekerjanya karena mendesak mereka untuk menyetujui penggunaan data lokasi mereka

CEO perusahaan Sempoa, Park Jin-sun

Jakarta - Sempio Foods, pembuat kecap terkemuka di Korea telah berselisih dengan para pekerjanya karena mendesak mereka untuk menyetujui penggunaan data lokasi mereka oleh perusahaan dengan aplikasi smartphone.

Karyawan menganggap permintaan majikan sebagai upaya untuk melacak lokasi mereka secara real time. Menurut perusahaan makanan berusia 72 tahun itu, tenaga penjualan Sempio yang mengunjungi pelanggan mereka dapat menerima biaya bahan bakar, hanya jika mereka mengirim log bisnis dan foto dasbor mereka ke departemen keuangan melalui aplikasi ponsel pintar perusahaan.

Seorang pengguna Blind, sebuah aplikasi obrolan anonim untuk karyawan yang diverifikasi, menulis di aplikasi yang rekan-rekannya khawatir mereka akan di bawah pengawasan dua puluh empat tujuh.

"Data lokasi akan dikumpulkan dengan smartphone pribadi setiap karyawan karena majikan kami tidak memberikan ponsel perusahaan kepada karyawan," kata pengguna yang mengaku sebagai karyawan Sempio Foods dilansir The Korea Times.

"Kami menggunakan smartphone kami ketika sedang tidak bertugas, sehingga perusahaan akan dapat melacak lokasi kami dua puluh empat tujuh," tambahnya.

Para ahli mengatakan upaya itu bertentangan dengan rekomendasi dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Korea.

Komisi mendesak Kementerian Ketenagakerjaan dan Tenaga Kerja pada tahun 2017 untuk mengatur bisnis yang memantau karyawan mereka dengan CCTV dan GPS. Saat itu, itu menunjukkan bahwa banyak perusahaan telah menggunakan perangkat elektronik mereka untuk keperluan pengawasan.

Pekerja Sempio juga mengatakan bahwa tidak hanya pembayaran biaya bahan bakar, tetapi juga manajemen kinerja ditulis sebagai tujuan pengumpulan data lokasi dalam bentuk persetujuan yang dibagikan perusahaan kepada karyawannya selama sesi pengarahan.

Menurut perusahaan makanan, beberapa tenaga penjualannya ditemukan dibayar lebih tinggi karena mereka bersekongkol dengan pompa bensin untuk waktu yang lama untuk mendapatkan kwitansi palsu. Dikatakan, pengenalan aplikasi smartphone diputuskan setelah berbulan-bulan musyawarah.

"Banyak negara lain memasang GPS ke mobil wiraniaga mereka," kata seorang pejabat Sempio Foods. "Sangat disesalkan bahwa karyawan kami menganggap keputusan kami sebagai upaya pengawasan."

KEYWORD :

Perusahaan Sempoa Korea Selatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :