Bendera kebangsaan Turki (Foto: Google)
Jakarta - Turki mengerahkan ratusan tentara di dekat benteng Kurdi di Suriah, Minggu, setelah Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk mundur dari negara tersebut
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyebut pasukan militer Turki termasuk truk dan pengangkut personel lapis baja serta pengangkut lainnya dengan kendaraan lapis baja, bahan lain dan amunisi memasuki pedesaan daerah Manbij.
"Observatorium Suriah memantau peningkatan persiapan militer oleh pasukan Dewan Militer Manbij, untuk mengantisipasi setiap operasi militer atau serangan yang diperkirakan akan dilakukan pasukan Turki di daerah yang terletak di sebelah barat Sungai Eufrat, "kata observatorium dikutip UPI, Senin (24/12).
Masuknya pasukan militer Turki terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Rabu bahwa militer AS sedang mempersiapkan penarikan penuh dari Suriah, menarik sekitar 2.000 anggota layanan dari negara itu.
Trump menulis di Twitter Minggu bahwa ia memiliki panggilan "panjang dan produktif" dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengenai penempatan militer di Suriah.
"Kami membahas ISIS, keterlibatan bersama kami di Suriah, & penarikan pasukan AS yang lambat & sangat terkoordinasi dari daerah itu. Setelah bertahun-tahun mereka pulang. Kami juga membahas Perdagangan yang berkembang pesat," tulis Trump.
Media Turki mengatakan pasukan tambahan dikirim ke daerah-daerah di mana negara itu telah membangun pengaruh melalui operasi militer sebelumnya yang disebut Perisai Eufrat dan bahwa AS telah menarik semua 300 hingga 400 tentara yang ada di Manbij sementara pasukan Kurdi tetap di posisi mereka.
Manbij telah menjadi sumber ketegangan antara Amerika Serikat dan Turki setelah pemerintah Turki menuduh Washington DC, menunda perjanjian untuk mengusir pasukan Kurdi.
Sejak itu Turki telah melakukan berbagai upaya untuk merebut wilayah itu, tetapi pasukan AS di daerah itu memberikan hambatan.
KEYWORD :Suriah Pasukan Turki
