Sabtu, 20/04/2024 14:35 WIB

Hubungan Arab Saudi-Israel Mampet

Mantan penasihat istana kerajaan Saud al-Qahtani dan mantan wakil kepala intelijen Ahmed al-Assiri dipecat atas dugaan keterlibatan mereka dalam pembunuhan itu.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu angkat puing pesawat milik Iran (Foto: AFP )

Washington - Sebuah misi rahasia Saudi yang mendapat dukungan Amerika Serikat (AS) membuka hubungan yang lebih erat antara kerajaan dan Israel terhambat menyusul pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Demikian dirilis Wall Street Journal (WSJ) Selasa (18/12). Menyusul pembunuhan Khashoggi, penguasa de facto kerajaan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, jadi terhalang menjangkau Israel.

Mantan penasihat istana kerajaan Saud al-Qahtani dan mantan wakil kepala intelijen Ahmed al-Assiri dipecat atas dugaan keterlibatan mereka dalam pembunuhan itu.

Dua penasihat, yang dekat dengan bin Salman, juga memainkan peran kunci dalam membangun kontak rahasia dengan Israel, menurut the Journal.

Pemecatan mereka dari jabatan tersebut sebagai upaya untuk mengembangkan hubungan antara kedua negara. "Semua jadi serba dingin setelah pembunuhan Khashoggi," kata seorang pejabat senior pemerintah Saudi kepada WJS.

Lebih lanjut WJS menyebutkan, bibit hubungan Negeri Petro Dolar dengan Israel bermula dari teknologi pengawasan, sebuah sistem yang ingin dikembangkan Saudi Arabia.

Surat kabar itu mengatakan Assiri melakukan perjalanan rahasia ke Israel, fokus bagaimana kerajaan bisa mendapat manfaat dari teknologi pengawasan Israel.

Qahtani bekerja di Arab Saudi untuk melunakkan dan mencerahkan citra Israel di negara itu dan juga memainkan peran dalam pembelian teknologi pengawasan Israel atas nama kerajaan.

"Arab Saudi dan Israel menjadi lebih dekat meskipun risiko politik yang cukup besar bagi kerajaan karena posisi Israel yang dicerca secara luas di dunia Arab akibat menduduki wilayah Palestina dan merampas Palestina dari negara mereka sendiri," kata WJS.

Sebagai buntut dari pembunuhan Khashoggi, Raja Salman bin Abdulaziz telah mengambil peran lebih aktif dalam pemerintahan, yang menyebabkan masalah bagi hubungan Saudi-Israel, ketika raja melihat konflik Palestina-Israel sebagai masalah paling penting di wilayah tersebut.

"Tingkat keamanan langsung, kerja sama militer dan intelijen antara Israel dan negara-negara Teluk, dengan Amerika sebagai mitra, adalah tahun cahaya di depan apa itu," Robert Wexler, presiden pusat S. Daniel Abraham untuk Perdamaian Timur Tengah , kata WJS.

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Arab Saudi Israel Teroris Israel Teroris Israel Teroris




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :