Sasya Tranggono pelukis perempuan Indonesia menunjukkan buku terbarunya dengan latar belakang karya lukisnya bernilai ratusan juta rupiah. (Foto : Jurnas/Ginting)
Jakarta- Pelukis perempuan Indonesia, Sasya Tranggono besar dengan karya-karya terbaik dari goresan tangannya. Banyak lukisan besar karyanya yang sukses dei pasaran. Harga lukisannya pun bernilai puluhan juta rupiah.
Kesuksesannya sebagai seorang pelukis dan kehidupan pribadi, serta perjuangannya hingga sampai ke titik saat ini, dituangkan oleh Sasya dalam buku terbarunya yang penuh inspirasi berjudul “Faith The Art of Sasya Tranggono” yang dluncurkan di Mandiri Private, Menara Mandiri, Jakarta baru-baru ini.
Tidak sekedar meluncurkan buku saja, pada kesempatan itu,Ibu satu anak ini juga memanjakan tamu undangannya dengan melakukan pameran lukisan bernilai seni tinggi.
"Saya membuat buku ini penuh dengan pemikiran dan pertimbangan. Sampai akhirnya saya tuangkan pemikiran dan pengalaman saya selama menjalani kehidupan ini yang penuh perjuangan,” terang Sasya Tranggono, kepada awak media, termasuk Jurnas.com.
Tidak hanya bercerita seputar perjuangan hidupnya saja, Sasya juga menuangkan cerita tentang perjuangannya menjadi seorang pelukis. Mulai dari pintu ke pintu memasarkannya, hingga menjadi sebuah lukisan bernilai tinggi. Ia juga menuangkan cerita didalamnya seputar kisah cat air yang menjadi inspirasi dirinya dalam melukis.
“Saya ceritakan semuanya di buku ini. Termasuk di dalamnya adalah perjuangan perempuan, cat air, dan menjadi duta bangsa. Banyak hal dalam buku ini dari kisah saya seorang Sasya Tranggono. Saaya bangga bisa menuangkannya dalam sebuah buku,” tutur Sasya tersenyum.
"Buku ini juga melewati peristiwa-peristiwa yang menyedihkan, tetapi kesedihan itu juga menjadi titik balik untuk mendapatkan dan memperjuangan kekuatan dalam hidup saya. Itulah mengapa kemudian judulnya Faith," kata anak pertama pasangan Dokter Suharto Tranggono dan Dokter Retno IS Tranggono, pendiri Ristra ini.
Sasya Tranggono yang merupakan lulusan teknik industri Syracuse University di New York, AS dan penyandang gelar master of business administration (MBA) dari Rotterdam School of Management di Erasmus Universiteit, Belanda itu kini hampir memasuki 30 tahun berkarier sebagi pelukis profesional.
Dia pertama kali menggelar pameran tunggal berjudul Focus 99 pada tahun 1999 di Cipta Merkurius Gallery, Jakarta. Terkait lukisan yang sudah dikoleksi pesohor baik dalam dan luar negeri, Sasya Tranggono membagi karyanya dalam tiga fase, yang pertama secara sederhana adalah fase wayang karena pada tahap itu obyek lukisannya sosok wayang golek. Banyak hal yang didapat, dengan membaca buku Sasya Tranggono berjudul “Faith The Art of Sasya Tranggono”.
KEYWORD :Kabar Artis Sasya Tranggono Pelukis
