Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: Getty Images)
Washington - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengkucurkan lebih banyak bantuan kepada para petani dan peternak yang menderita akibat perselisihan perdagang dengan China, Uni Eropa dan lainnya
Melalui akun Twitter-nya pada Senin (17/12), Donald Trump mengatakan sudah memberikan wewenang kepada Meneri Pertanian (AS), Sonny Perdue untuk mengkucurkan bantuan kedua dan terakhir dari pake bantuan senilai USD12 milar yang dijanjikan pada Juli.
"Hari ini saya menepati janji baik saya untuk membela Petani & Peternak dari balas dendam perdagangan tidak adil oleh negara-negara asing," kata Trump di Twitter-nya.
Menangi Pilpres Turki, Fahri Hamzah Ingin Presiden Indonesia Terpilih di 2024 Mirip Erdogan
"Saya telah memberi wewenang kepada Menteri Perdue untuk melaksanakan Pembayaran Fasilitasi Pasar tahap ke-2. Ekonomi kami lebih kuat dari sebelumnya - kami bersama para petani kami!," tambahnya.
Program ini ditujukan untuk almond, kapas, jagung, susu, babi, sorgum, kedelai, produsen ceri dan gandum segar yang telah kehilangan banyak penjualan karena tindakan pembalasan oleh pemerintah asing, terutama China.
MER-C: Hari Nakba Harus Jadi Jadi Libur Nasional
"Meskipun ada gerakan positif di bidang perdagangan, para petani Amerika terus mengalami kerugian karena pembalasan perdagangan yang tidak dapat dibenarkan oleh negara-negara asing," kata Perdue dalam sebuah pernyataan.
"Program ini akan membantu mengatasi masalah arus kas jangka pendek saat kita memasuki tahun baru," katanya.
Pada September, Departemen Pertanian mengumumkan pembayaran awal USD4,7 miliar. Petani yang menerapkan, menyelesaikan panen mereka, dan sertifikasi produksi 2018 akan dapat menerima pembayaran tambahan untuk paruh kedua dari produksi 2018.
Pembayaranpertama dan kedua diperkirakan berjumlah USD9,5 miliar.
Program ini mendapat kecaman dari beberapa sektor pertanian karena terlalu kecil untuk mengimbangi dampak perang dagang dengan China.
FederasiProdusen Susu Nasional mengirim surat ke Gedung Putih pada musim gugur ini dengan menyatakan kerugian akibat pembalasan tarif akan melebihi USD1 miliar tahun ini.
Sebuah asosiasi yang mewakili petani kedelai, di antara yang paling terpukul perselisihan perdagangan, menyerukan kepada pemerintah awal bulan ini untuk segera mengkucurkan bantuan kedua.
Davie Stephens, presiden asosiasi, mengatakan mustahil penjualan kedelai AS ke China dapat dipertahankan kecuali China menghapus tarif 25 persen untuk kedelai.
KEYWORD :Amerika Serikat China Perang Dagang Petani Kedelai