Sabtu, 20/04/2024 15:37 WIB

Pembicaraan Positif Jokowi-Ma`ruf Lebih Tinggi dari Prabowo-Sandi

Volume percakapan seputar pasangan capres-cawapres dalam kontestasi Pilpres 2019 cukup mendominasi di media sosial (Medsos). Dimana, volume percakapan melibatkan 55,620 akun dan 206,907 tweets dari kedua pasangan.

Pasangan capres-cawapres, Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno

Jakarta - Volume percakapan seputar pasangan capres-cawapres dalam kontestasi Pilpres 2019 cukup mendominasi di media sosial (Medsos). Dimana, volume percakapan melibatkan 55,620 akun dan 206,907 tweets dari kedua pasangan.

Peneliti Media DGILab, Jeffry Dinomo menjelaskan, dari hasil penelitian menyebutkan jumlah akun dan tweets seputar paslon Jokowi-Ma’ruf lebih besar, yaitu sekitar 2,3 kali dari jumlah akun dan tweets seputar paslon Prabowo-Sandiaga.

"Secara keseluruhan, pembicaraan positif pada Jokowi-Ma`ruf Amin lebih tinggi daripada Prabowo-Sandiaga. Sedangkan, untuk pembicaraan negatif kepada kedua paslon cenderung berimbang dan pembicaraan netral tentang Prabowo-Sandiagalebih tinggi dari Jokowi-Maruf Amin," kata Jeffry.

Diketahui, berdasarkan penelitian We Are Social pada tahun 2018 menyebutkan, bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta. Dari jumlah tersebut, 130 juta di antaranya tercatat aktif di Media Sosial.

Tingginya angka pengguna media sosial rentan disusupi isu-isu tak bertanggungjawab dalam pertarungan Pemilihan Presiden 2019. Apalagi, tidak dipungkiri masing-masing capres-cawapres memiliki relawan siber.

Jeffry menjelaskan, melihat dari perilaku interaksinya, dimana satu original post direspon rata-rata lebih banyak dari kluster pendukung paslon Prabowo-Sandiaga, dapat diindikasikan perilaku di kluster paslon Prabowo-Sandiaga terindikasi cyber troops.

"Sementara kluster pendukung paslon Jokowi-Ma’ruf terindikasi dukungan individu," katanya.

Jeffry menambahkan, pada kedua kluster pendukung dijumpai suspicious behavior karena cukup banyak ditemukan ditemukan partisipan yang berasal dari akun-akun yang jumlah follower di bawah 50 dan usia akun di bawah 6 bulan.

Beberapa di antaranya banyak yang baru lahir di bulan Desember. Terdapat 3.8 persen akun yang terlibat di kluster Jokowi-Ma’ruf dan terindikasi, sedangkan 4.9 persen akun yang terlibat di kluster Prabowo-Sandi yang terindikasi.

"Secara prosentase terhadap keterlibatan di masing-masing akun, kluster Prabowo-Sandi prosentase suspicious account lebih besar," katanya.

Ia menjelaskan, terdapat konten yang tidak berhubungan dengan percakapan di kedua kluster dari akun-akun tertentu yaitu terkait dengan konten pornografi, judi dan penjual online.

"Akun-akun tersebut biasanya masuk dalam percakapan yang sudah menjadi trending melalui tagar politik," demikian Jeffry.

KEYWORD :

Pilpres 2019 Jokowi-Maruf Prabowo-Sandiaga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :