Kamis, 25/04/2024 12:40 WIB

SBY vs Jokowi Saling "Berkoar" Soal Perusakan Bendera

Mantan Presiden dua periode ini percaya dan menyerahkan kepada kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Jakarta - Gegara perusakan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, lagi-lagi terjadi kegaduhan politik. Dua partai politik antara Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan saling respon dan saling tuding.

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY( yang juga Ketua Umum Partai Demokrat mengatakan, telah mengantongi bukti kuat pelaku yang menjalani  aksi perusakan sejumlah atribut Demokrat di Pekanbaru, Riau.

Dan SBY menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut di tangan kepolisian. "Kami punya evidence (bukti). Strong evidence (bukti yang kuat) yang Insyaallah membuka jalan siapa-siapa di balik aksi perusakan itu," kata SBY di Pekanbaru, Minggu (16/12).

Mantan Presiden dua periode ini percaya dan menyerahkan kepada kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut. Menurutnya,  kinerja kepolisian baik, dan dapat menuntaskan banyak kasus hukum secara tuntas dan cepat.

"Kepolisian kita hebat. 10 tahun saya memimpin banyak sekali menyelesaikan masalah. Cepat dan tuntas," ujar SBY.

Tudingan pelaku mengarah ke  PDIP dibeberkan oleh Andi Arief, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Katanya, berdasarkan keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat, mereka mengaku disuruh oleh pengurus PDIP. Meskipun, Andi mengatakan bahwa hal tersebut adalah info yang terlalu gegabah bila dipercaya.

"Dari pengakuan orang di tangkap oleh Polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yang dibagi dalam 5 kelompok, satu regu 7 orang. Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari partai berkuasa," kata Andi melalui Twiter pribadinya.

Tak ayal, membuat Presiden Joko Widodo meresponnya dengan mengatakan,  seluruh lapisan masyarakat harus menjaga suasana saat tahun politik.

"Caleg, parpol dalam kontestasi Pilpres mari jaga ketenangan, kesejukan dalam memasuki tahun politik. Jangan sampai memanasi dengan cara yang tidak beradab," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan  agar berpolitik dengan etika.  "Semuanya ini kita bicara semua tim, partai, caleg harus saling menghargai hormati baik bertutur kata, pemasangan spanduk, dan baliho, semuanya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Abhan menyaakan, perusakan baliho peserta pemilu bisa masuk ke dalam kategori pelanggaran pemilu. "Kalau itu masuk pidana pemilu," ujarnya.

Saat ini, kata Abhan, sedang mengkaji masalah tersebut. "Sebab, perusakan alat peraga kampanye bisa juga masuk kasus pidana umum, selain pelanggaran pemilu," ujarnya.

KEYWORD :

Jokowi vs SBY Bendera Demokrat Jelang Pilpres 2019




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :