Bendera Israel berkibar di depan Kubah masjid Shakhrah dan kota Yerusalem (AFP/Thomas Coex)
Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia menentang keputusan Australia setelah secara resmi mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel. Keputusan itu disebut prematur dan penghinaan terhadap perjuangan Palestina.
Dalam pernyataannya yang dirilis pada Minggu (16/12), Kementerian Luar Negeri Malaysia mendukung solusi dua negara, di mana Palestina dan Israel hidup berdampingan dengan damai.
Negeri Jiran itu menyatakan wilayah Palestina berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Malaysia menegaskan akan terus bekerja sama dengan semua mitranya untuk menemukan solusi yang adil, komprehensif, dan berkekuatan tetap.
Tepi Barat Yerusalem Timur Australia Malaysia