Sabtu, 20/04/2024 09:18 WIB

Dewan Keamanan Diminta Pastikan Gencatan Senjata Yaman

Menurut Griffiths, pihak-pihak yang berseteru telah sepakat dan meminta agar rencana itu diimplementasikan sesegera mungkin

Pembicaraan antara pihak yang berperang di Yaman di Swedia adalah yang pertama sejak 2016 (Foto: Jonathan Nackstrand/AFP)

Washington - Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman, Martin Griffiths mendesak Dewan Keamanan membentuk "tim pengawas" untuk memastikan gencatan senjata di pelabuhan utama Yaman.

Griffiths mengatakan kepada dewan, mekanisme itu penting dan sangat dibutuhkan di Al Hudaydah. "Atas instruksi Sekretaris Jenderal departemen terkait di New York dan di tempat lain, perencanaan telah berlangsung," ujar Griffiths dilansir dari Anadolu.

Menurut Griffiths, pihak-pihak yang berseteru telah sepakat dan meminta agar rencana itu diimplementasikan sesegera mungkin. "Mengizinkan peran PBB di pelabuhan adalah langkah pertama yang vital," tegasnya.

Pada Kamis (13/12), pemberontak Houthi Yaman dan pemerintah yang diakui secara internasional menyetujui gencatan senjata di tengah perundingan damai yang sedang berlangsung untuk mengakhiri konflik Yaman.

Perundingan yang dimediasi PBB dimulai di Stockholm, Swedia sejak 6 Desember. Tujuan perundingan itu adalah untuk mengakhiri konflik militer empat tahun di Yaman.

Arab Saudi telah memimpin koalisi negara-negara untuk melawan Houthi sejak 2015, ketika Riyadh dan sekutu Sunni-Arabnya melancarkan kampanye udara besar-besaran di Yaman untuk mengalahkan Houthi.

Konflik berkepanjangan itu telah menghancurkan infrastruktur Yaman - termasuk fasilitas kesehatan dan sistem sanitasi - sehingga PBB menggambarkan situasi di sana sebagai salah satu bencana kemanusiaan terburuk di zaman modern.

KEYWORD :

Arab Saudi Yaman Perang Saudar Houthi Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :