Jum'at, 19/04/2024 22:35 WIB

Turki Yakin Putra Mahkota Arab Saudi Terlibat Pembunuhan Khashoggi

Erdogan juga mengecam Riyadh karena laporannya yang tidak konsisten terkait pembunuhan Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada tanggal 2 Oktober.

Wartawan terkemuka dari Arab Saudi, Jamal Khashoggi (Foto: Osman Orsal/Reuters)

Istanbul -  Presiden Tayyip Erdogan mengatakan, salah satu pembunuh jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, terdengar mengatakan "Saya tahu cara memotong" pada rekaman pembunuhan pria 59 tahun yang sudah dibagikan kepada pejabat Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Dilansir dari Reuters, Erdogan juga mengecam Riyadh karena laporannya yang tidak konsisten terkait pembunuhan Khashoggi yang dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada tanggal 2 Oktober.

"Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Kanada, kami sudah mendengarkan kepada mereka. Pria itu dengan jelas mengatakan `Saya tahu cara memotong`. Pria ini adalah seorang prajurit. Ini semua ada dalam rekaman audio," kata Erdogan dalam sebuah pidato di Istanbul, Jumat (14/12).

Jaksa Agung Istanbul mengatakan, Khashoggi dicekik di dalam konsulat hingga tewas, sebelum tubuhnya dipotong-potong dan dibuang dan jenazahnya hingga saat ini belum ditemukan.

Menurut CNN mengutip sumber yang sudah mendengarkan transkrip terjemahan rekaman pembunuhan itu mengatakan, Khashoggi mengatakan, "Saya tidak bisa bernafas."

Sementara itu, Arab Saudi mengatakan, pangeran tidak memiliki pengetahuan sebelumnya terkait pembunuhan itu. Namun setelah memberikan penjelasan yang kontradiktif, Riyadh akhirnya mengatakan Khashoggi tewas dalam tawar-menawar.

Erdogan memperbarui kritiknya terhadap penjelasan Riyadh tentang pembunuhan itu. Awalnya dikatakan bahwa Khashoggi meninggalkan konsulat. Namun tunangannya, yang menunggu di luar gedung mengatakan tidak pernah muncul sejak saat itu.

"Pangeran berkata Jamal Khashoggi meninggalkan konsulat. Apakah Jamal Khashoggi seorang anak? Tunangannya menunggu di luar," kata Erdogan.

"Mereka pikir dunia itu bodoh. Bangsa ini tidak bodoh dan ia tahu bagaimana membuat orang bertanggung jawab," sambungnya.

Para pejabat Turki mengatakan pekan lalu, kantor kejaksaan Istanbul menyimpulkan ada "kecurigaan kuat", Saud al-Qahtani, pembantu utama Pangeran Mohammed, dan Jenderal Ahmed al-Asiri, yang menjabat sebagai wakil kepala intelijen asing, berada di antara perencana pembunuhan Khashoggi.

Setelah Riyadh mengesampingkan dua orang itu, Turki mengatakan pekan ini bahwa dunia harus mencari keadilan bagi Khashoggi di bawah hukum internasional.

Erdogan berulang kali mengatakan tidak akan menyerah menyelidiki kasus itu. Sementara Trump mengatakan akan tetap bersama pemerintah Saudi dan pangeran, meskipun harus berlawan dengan temuan CIA.

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Arab Saudi Kasus Pembunuhan Turki




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :