Kamis, 18/04/2024 16:11 WIB

Apa Itu Klausul Backstop dalam Kesepakatan Brexit?

Klausul Backstop tak hanya membuat Inggris tertahan di Uni Eropa lebih lama. Namun, klausul tersebut juga menyebabkan May menuai mosi tidak percaya dari sejumlah anggota parlemen

Brexit

Jakarta – Keinginan Inggris keluar sepenuhnya dari Uni Eropa atau dikenal dengan sebutan Brexit, sudah di depan mata. Namun hanya selangkah sebelum melewati pintu keluar, Inggris kini disibukkan oleh Klausul Backstop.

Klausul Backstop tak hanya membuat negosiasi Brexit sempat alot. Klausul itu juga menyebabkan May menuai mosi tidak percaya dari sejumlah anggota parlemen, termasuk anggota partainya sendiri, Partai Konservatif Inggris.

Lalu, apa itu Klausul Backstop?

Backstop merupakan upaya Inggris mempertahankan perbatasan terbuka di Pulau Irlandia. Saat ini, barang dan jasa keluar masuk di perbatasan Irlandia dan Irlandia Utara secara bebas.

Karena Inggris dan Irlandia merupakan sama-sama anggota pasar tunggal Uni Eropa dan kepabeanan, maka produk yang masuk tidak perlu diperiksa, karena telah sesuai dengan pabean dan standar UE.

Namun setelah Brexit, kondisi ini akan berubah. Kedua bagian Irlandia akan berada dalam regulasi yang berbeda, sebab Irlandia Utara memilih berada di Uni Eropa. Sementara Inggris akan memberlakukan pengetatan keras di perbatasan, termasuk perbatasan Irlandia.

Kedua belah pihak, baik UE maupun Inggris sepakat backstop perlu untuk mempertahankan kerja sama lintas batas, mendukung ekonomi seluruh pulau, dan melindungi perjanjian perdamaian Jumat Agung. Namun di luar itu, kedua belah pihak berada pada kebuntuan.

Apa tanggapan Uni Eropa?

Uni Eropa menerima Irlandia Utara sebagai anggota, yang artinya berada di bawah pasar tunggal dan sistem PPN Uni Eropa.

Namun masalahnya, jika hanya diterapkan ke Irlandia Utara, maka perbatasan pabean harus ditarik ke tengah Laut Irlandia, agar barang-barang yang masuk ke Irlandia Utara dari Inggris diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan standar UE.

Status terpisah ini akan mengancam para pekerja yang setiap harinya hilir mudik melintasi perbatasan. May mengusulkan agar lalu lintas barang dan jasa diperlonggar hingga 2020, yang dikenal dengan nama Klausul Backstop, namun UE menginginkan kesepakatan permanen.

Apakah Backstop diterima?

Pada 25 November lalu, para pemimpin Uni Eropa setuju dengan perjanjian itu di Brussels. Akan tetapi masalah belum usai. May menghadapi penolakan dari anggota parlemen pendukung Brexit, yang mendorong tidak ada perlakuan khusus terhadap kawasan mana pun pasca Brexit.

Mayoritas Brexiteers, tetap pada keinginan Brexit penuh, yang artinya tidak mau lagi terpaut aturan apapun ke Uni Eropa.

KEYWORD :

Klausul Backstop Kesepakatan Brexit Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :