Kamis, 25/04/2024 14:59 WIB

Beda dengan Laki-laki, Begini Cara Perempuan Atur Keuangan

Benarkah sifat perempuan saat membelanjakan uangnya dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perilaku finansial mereka?

Nini Sumanhandoyo, Corporate Communications & Sharia Director Prudential (Foto: Ecka Pramita)

Jakarta - Merujuk pada acara “Online Shopping Outlook” di Jakarta beberapa waktu lalu, perempuan menempati persentase terbesar dari konsumen belanja online, yakni sebesar 53 persen dengan demografi usia antara 18-30 tahun.

Produk yang terjual dan paling banyak dibeli juga seputar kebutuhan pakaian yaitu sebanyak 41 persen, disusul kebutuhan lainnya yaitu 40 persen.

Merujuk survey tersebut, banyak yang mengatakan perempuan sangat pintar dalam mengelola keuangan, namun ada juga yang justru mengatakan karena perempuan banyak keinginannya maka terkesan boros dan menghamburkan uang.

Banyak riset menunjukkan bahwa pria dan wanita memiliki cara pengelolaan keuangan yang berbeda. Nini Sumanhandoyo, Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia mengatakan sebenarnya tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan antara perencanaan laki-laki ataupun perempuan.

Lantas apa kelemahan yang terjadi jika pengelolaan keuangan dipegang oleh perempuan. Stigma yang melekat antara lain: boros belanja, mengutamakan emosi, skala prioritas rendah, tak ada inisiatif, menyepelekan hal-hal kecil, lemah melihat iklan dan kurang responsif.

"Sebenarnya enggak ada beda begitu juga fungsinya. Tapi kebanyakan wanita belum bekerja dan menjadi ibu rumah tangga otomatis mereka kan enggak terlalu terekspos dengan dunia kantor atau sosial jadi lebih banyak urusin anak dan keluarga jadi akses belum banyak," ujar Nini usai ditemui di acara Prudential Latih Literasi Keuangan Kepada 2500 Perempuan, Selasa (11/12).

Kendati demikian, lanjut Nini, sifat mereka membelanjakan uangnya dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perilaku finansial mereka. Tidak dimungkiri, survei menunjukkan bahwa untuk pekerjaan yang sama, penghasilan yang didapatkan laki-laki akan lebih banyak dibandingkan dengan perempuan m

Sayangnya sebagian perempuan seringkali membeli barang dan berbelanja dengan uang yang sebenarnya tidaklah banyak. Selain itu barang yang dibelipun bukan barang yang penting atau kategori kebutuhan.

Karena hal inilah yang membuat perempuan terkendala dalam mengelola keuangan. Ditambah streotype sifat yang boros dan tidak bisa memilah mana yang kategori kebutuhan mana yang termasuk keinginan.

KEYWORD :

Literasi Keuangan Pengaturan Keuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :