Kamis, 25/04/2024 12:11 WIB

SUAP PLTU RIAU

KPK Bakal Jerat Dirut PLN Sofyan Basir

KPK memastikan tidak berhenti mengusut tuntas kasus suap PLTU Riau-1. Termasuk, penyidik KPK sedang mendalami dugaan keterlibatan Dirut PLN Sofyan Basir.

Dirut PLN, Sofyan Basir

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak berhenti mengusut tuntas kasus suap PLTU Riau-1. Termasuk, penyidik KPK sedang mendalami dugaan keterlibatan Dirut PLN Sofyan Basir.

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan, penyidik KPK akan mendalami fakta persidangan yang menyebut adanya keterlibatan Sofyan dalam kasus tersebut.

"Kita dalami dan kembangkan," kata Saut ketika dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (13/12).

Meski membantah terlibat suap, nama Sofyan kerap muncul dalam sejumlah kesaksian baik dalam penuidikan maupun dalam persidangan di Tipikor. Bahkan, mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih yang juga sebagai terdakwa menyebut bahwa jatah fee Sofyan jauh lebih besar.

Untuk itu, kata Saut, KPK tidak akan percaya begitu saja dengan kesaksian Sofyan. Menurutnya, semua keterangan yang muncul dalam persidangan akan diteliti kebenarannya oleh penyidik KPK.

"Saya harus pelajari dulu kebenarannya seperti apa," tegas Saut.

KPK baru menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan PLTU Riau-I. Ketiga tersangka itu yakni bos Blackgold Natural Recourses Limited Johannes Budisutrisno Kotjo, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih, serta mantan Menteri Sosial Idrus Marham.

Nama Sofyan kerap muncul dalam persidangan dan penyidikan kasus suap PLTU Riau. Sofyan sebagai penentu dan yang menawarkan proyek tersebut kepada mantan Ketua DPR Setya Novanto.

Dalam dakwaan Eni Saragih terungkap sejumlah pertemuan Sofyan Basir dalam meloloskan Blackgold Natural Resources sebagai penggarap proyek PLTU Riau.

Nama Sofyan Basir memang berulang kali muncul dalam penyidikan atau persidangan kasus suap PLTU Riau-I. Sofyan disebut sebagai pihak yang menawarkan proyek ini kepada mantan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.

Sofyan Basir juga disebut memiliki peran sentral dalam meloloskan Blackgold sebagai konsorsium penggarap proyek PLTU Riau-I. Bahkan, menurut pengakuan Eni Saragih, Sofyan Basir sempat dijanjikan menerima fee paling besar. Namun, akhirnya Sofyan mendapat fee sama dengan yang diterima Eni dan mantan menteri sosial Idrus Marham.

Eni bersama dengan Idrus diduga menerima hadiah atau janji dari Kotjo. Eni diduga menerima uang sebesar Rp6,25 miliar dari Kotjo secara bertahap. Uang itu adalah jatah Eni untuk memuluskan perusahaan Kotjo sebagai penggarap proyek PLTU Riau-I.

Penyerahan uang kepada Eni tersebut dilakukan secara bertahap dengan rincian Rp4 miliar sekitar November-Desember 2017 dan Rp2,25 miliar pada Maret-Juni 2018‎. Idrus juga dijanjikan mendapatkan jatah yang sama jika berhasil meloloskan perusahaan Kotjo.

KEYWORD :

Suap PLTU Riau Dirut PLN Sofyan Basir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :