Sabtu, 20/04/2024 07:52 WIB

Ekonomi Qatar Kian Kokoh Pasca Blokade Arab Saudi

Qatara hanya butuh enam bulan pertama tahun ini, anggaran tersebut mengalami surplus USD2,6 miliar dari tahun sebelumnya.

Riyal Qatar (Foto: Memo)

Doha - Kepala Bank Sentral Qatar, Sheikh Abdullah bin Saud Al Thani memebeberkan bahwa ekonomi Qatar kian menguat pasca blokade negara-negara Arab.

"Pada awal bulan blokade, cadangan internasional dan likuiditas valuta asing di bank-bank memang sempat menurun lebih dari 20 persen," ungkap Al Thani pada konferensi `Euromoney Qatar 2018` yang berlangsung di Doha, Selasa (11/12).

"Namun, setelah itu mulai memulih hingga mencapai kondisi normal. Lalu kemudian menguat hingga melampaui level tersebut. Sempat defisit pada 2017 yaitu USD13 miliar," sambungnya.

Lebih lanjut Al Thani menjelaskan bahwa Qatara hanya butuh enam bulan pertama tahun ini, anggaran tersebut mengalami surplus USD2,6 miliar dari tahun sebelumnya.

"Cadangan devisa, mengalami peningkatan pasca-blokade tak adil itu. Dia mengungkapkan bahwa pada bulan September cadangan di Bank Sentral Qatar mencapai USD46,5 miliar," ungkap Al Thani.

Pada Juni 2017, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Doha, karena menuduh Qatar mendukung terorisme.

Empat negara tersebut telah mengancam Qatar dengan sanksi tambahan jika gagal memenuhi daftar tuntutan, termasuk salah satunya untuk menutup Al-Jazeera.

Meski begitu, Qatar menolak untuk mematuhi daftar tuntutan serta menyangkal tuduhan terhadapnya. Negara itu menggambarkan embargo yang dipimpin Saudi sebagai pelanggaran kedaulatan nasional.

Sekedara diketahui, krisis seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam hubungan antar-Arab dan telah mengakibatkan empat negara tersebut memaksakan blokade darat, laut dan udara di Qatar.

KEYWORD :

Ekonomi Dunia Arab Saudi Qatar Negara Teluk




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :