Bendera kebangsaan Turki (Foto: Google)
Jakarta - Menteri luar negeri Turki, Mevluy Cavusoglu mengatakan warga Turki berhak mendapatkan perjalanan bebas visa ke Eropa dan pemerintah terus berusaha untuk memenuhi hal tersebut.
"Warga kami berhak mendapatkan perjalanan bebas visa ke Eropa. Kami melanjutkan pekerjaan kami agar persyaratan yang tidak adil ini dicabut," kata Mevlut Cavusoglu pada konferensi pers bersama dengan para menteri lainnya setelah pertemuan ke-5 Kelompok Aksi Reformasi di ibukota Ankara, Selasa (11/12) dilansir aa.
Berbicara tentang pendanaan untuk pengungsi Suriah, Cavusoglu menekankan ada penundaan dan gangguan yang signifikan dalam pendanaan Uni Eropa untuk pengungsi di Turki.
Belanda Tangkap Lebih dari 1.500 Aktivis Iklim
Menteri luar negeri juga mengkritik keputusan Uni Eropa untuk memangkas bantuan pra-aksesi Turki. "Jika mereka (UE) berpikir bahwa mereka menghukum Turki, mereka salah," kata Cavusoglu.
Ketika ditanya tentang pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi, dia mengatakan beberapa menteri luar negeri di KTT G20 setuju untuk bersama-sama mengajukan permohonan internasional menyelidiki pembunuhan itu.
Mengacu pada situasi di Suriah utara, Cavusoglu mengatakan jika tujuan AS adalah untuk melatih teroris YPG, itu adalah "sangat salah dan pengkhianatan terhadap wilayah yang tidak bisa ditolerir oleh Turki ”.
Senada dengan Cavusoglu, Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul mengatakan Turki berencana untuk mengungkap Dokumen Strategi Reformasi Yudisial pada Januari 2019 mendatang.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan Turki adalah negara yang mencegah tidak hanya migrasi, tetapi juga teror dan penyelundupan narkoba dari mencapai Eropa.
"Dalam hal ini, Turki adalah negara yang tak tergantikan dari perspektif Eropa, "katanya.
Soylu juga mengatakan Inggris dan Jerman cenderung datang ke garis yang jelas dengan Turki mengenai kelompok teror PKK.
KEYWORD :Turki Uni Eropa Wisata Bebas
