Rabu, 24/04/2024 22:14 WIB

Perempuan Dinilai Masih Kurang Percaya Diri Atur Keuangan

Kurang percaya diri menjadi penyebab utama rendahnya literasi perempuan dalam mengatur dan merencanakan keuangan keluarga.

Perempuan memegang peranan penting dalam berbagai keputusan keuangan (Foto: Ecka Pramita)

Jakarta - Tahukah Anda jika perempuan peranan penting dalam berbagai keputusan keuangan, baik dalam rumah tangga maupun bisnis. Sayangnya kesemuanya yang dijalani belum sejalan dengan pengetahuan mereka perihal literasi keuangan.

Staf Ahli Menteri Bidang Pengentasan Kemiskinan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Titi Eko Rahayu mengatakan pihaknya mengapresiasi program literasi perempuan yang diinisiasi oleh Prudential.

Program ini dinilai sejalan dengan komitmen kami meningkatkan kesejahteraan perempuan secara mandiri melalui program Pengembangan Industri Rumahan.

"Ke depannya, saya berharap dengan adanya kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang didukung oleh Kementerian PPPA, makin banyak perempuan yang dapat lebih mandiri dari sisi ekonomi, mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi keluarga tanpa harus mengganggu peran lainnya sebagai seorang ibu rumah tangga," paparnya di Jakarta, Selasa (11/12).

Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo menegaskan komitmen Prudential Indonesia dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia dengan perempuan sebagai salah satu fokus utama.

"Kami bangga bisa ikut meningkatkan literasi keuangan pada perempuan, mengingat potensi besar mereka untuk berkontribusi terhadap perekonomian keluarga dan masyarakat Indonesia," imbuhnya.

Nini berharap rangkaian kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan ini dapat menginspirasi perempuan Indonesia untuk lebih percaya diri dalam mengelola keuangan mereka.

Rangkaian program pelatihan tahun ini dimulai sejak awal Oktober di Manado, lalu berlanjut ke Ambon, Sorong, Malang, dan ditutup hari ini di Jakarta.

Dari lima kota tersebut, lebih dari 2.500 perempuan dari berbagai kalangan dan latar belakang, khususnya perempuan di kalangan masyarakat menengah ke bawah, berpartisipasi dalam rangkaian Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan tahun ini.

Pemilihan kota-kota pelatihan dilakukan dengan melihat indeks literasi di bawah rata-rata nasional (29.66 persen) seperti Manado (Sulawesi Utara dengan indeks 28.7 persen), Ambon (Maluku dengan indeks 26.2 persen), Sorong (Papua Barat dengan indeks 19.3 persen).

Melalui program ini, para peserta mendapatkan pelatihan dasar mengenai pengelolaan keuangan dasar secara komprehensif dari para fasilitator yang kompeten dan berpengalaman.

Para fasilitator memberikan edukasi kepada peserta mengenai jenis lembaga keuangan (konvensional dan syariah) dan berbagai instrumen keuangan seperti tabungan, asuransi, pinjaman, atau dana pensiun sebagai solusi proaktif untuk merancang masa depan keuangan yang terencana dan minim risiko.

Untuk meningkatkan kualitas, materi pelatihan disusun secara khusus agar para peserta yang hadir dapat mengetahui hak dan kewajibannya sebagai konsumen dan cara mengakses produk dan jasa keuangan.

Diharapkan nantinya para peserta dapat mengambil keputusan keuangan dengan lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan jangka panjang.

Para peserta juga diimbau untuk menyebarkan pengetahuan yang sudah mereka pelajari ke keluarga dan komunitas masing-masing sehingga makin banyak masyarakat Indonesia yang sadar akan pentingnya literasi keuangan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

KEYWORD :

Literasi Keuangan Melek Finansial Peran Perempuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :