Kamis, 25/04/2024 23:04 WIB

Rencana AS Tambah Kuota Tuna Ditentang Negara Pasifik

Rencana tersebut dinilai tidak berdampak apapun dalam peningkatkan perikanan yang berkelanjutan.

Tuna Sirip Biru (foto: google)

Oahu - Negara-negara kepulauan Pasifik sepakat menentang upaya Amerika Serikat untuk meningkatkan batas penangkapan tuna di dunia. Rencana tersebut dinilai tidak berdampak apapun dalam peningkatkan perikanan yang berkelanjutan.

Diketahui, AS berencana meningkatkan kuota untuk tuna mata besar (bigeye) pada pertemuan Komisi Perikanan Pasifik Barat dan Tengah (WCPFC) yang berlangsung di Honolulu minggu ini.

Pertemuan tersebut menyatukan 26 negara untuk menentukan kebijakan penangkapan ikan di Pasifik, yang menyumbang hampir 60 persen dari tangkapan ikan tuna global, bernilai sekitar US$6,0 miliar per tahun.

Sebagian besar peserta merupakan negara-negara kepulauan kecil, juga termasuk "negara-negara yang jauh-air" seperti Eropa, China, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang dan Taiwan yang selama ini melakukan penangkapan ikan tuna Pasifik.

Adapun alasan negara kepulauan menolak usul itu yakni demi tujuan konservasi jangka panjang.

Sebelumnya, pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan mendorong penangkapan lebih besar pada bigeye, salah satu spesies tuna yang paling dicari untuk sashimi, sebagai imbalan karena mematuhi aturan pemantauan komisi.

Sebab pada dasarnya semua armada penangkap ikan diwajibkan membawa pengamat perikanan independen, setidaknya lima persen dari jumlah awak perahu mereka, untuk memastikan kuota tidak terlampaui, dan untuk mengumpulkan data yang akurat.

Namun, sebagian besar negara selain Amerika Serikat kerap kali mengabaikan persyaratan pemantauan.

Ludwig Kumoru, Kepala Eksekutif Kelompok Pulau Pasifik mengatakan, kuota bigeye AS tidak boleh dicabut hanya karena mengikuti aturan.

"Pelaporan yang baik seharusnya tidak digunakan sebagai syarat untuk meningkatkan tangkapan," katanya pada Selasa (11/12) dikutip dari AFP.

"Kita sebaiknya berkonsentrasi untuk membawa tindakan konservasi yang benar-benar mendukung penangkapan ikan berkelanjutan," imbuhnya.

Sementara Kepala Badan Perikanan Kepulauan Pasifik Forum FFA, Manu Tupou-Roosen, menyebut tujuan penolakan itu ialah untuk "mempertahankan kekuatan dari ukuran tuna tropis (perlindungan) dan tidak melemahkan ketentuan yang ada."

The Pew Charitable Trust mendeskripsikan proposal AS sebagai "ide yang menarik" tetapi berhati-hati tentang ukuran apa pun yang mengangkat keseluruhan tangkapan bigeye.

KEYWORD :

Penangkapan tuna Negara Pasifik Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :