Jum'at, 26/04/2024 06:45 WIB

Perkuliahan di Unram Masih Gunakan Tenda Darurat

Setidaknya hingga hari ini tujuh gedung fakultas belum layak pakai. Ketujuhnya ialah fakultas pertanian, fakultas ilmu pendidikan, fakultas peternakan, fakultas teknologi pangan, fakultas hukum, fakultas ekonomi, dan fakultas kedokteran.

Kelas darurat di Universitas Mataram (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta – Sejumlah fakultas di Universitas Mataram (Unram), Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menggunakan tenda darurat sebagai kelas sementara. Pasalnya, gedung yang seharusnya mereka tempati rusak akibat gempa.

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Lalu Wiresapta Karyadi, M.Si menyebut setidaknya hingga hari ini tujuh gedung fakultas belum layak pakai. Ketujuhnya ialah fakultas pertanian, fakultas ilmu pendidikan, fakultas peternakan, fakultas teknologi pangan, fakultas hukum, fakultas ekonomi, dan fakultas kedokteran.

“Gedung kuliah berdasarkan assessment sementara tidak dimungkinkan untuk mengadakan perkuliahan, sehingga rektor menyiapkan tenda darurat. Tanggal 31 September sebagai awal tahun akademik harus dimulai,” kata Karyadi kepada Jurnas.com pada Minggu (9/12) di Gedung Rektorat Unram.

Dari hasil penilaian tim assessment, lanjut Karyadi, kerusakan di Unram mencapai 35 persen. Jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak mulai gempa pertama 6,4 skala ritcer (SR) pada 29 Juli, kemudian berlanjut gempa 7,0 SR pada 5 Agustus, dan ribuan gempa susulan lainnya.

Sementara Biro Akademik Unram Drs. Ruspan, M.Ak menyampaikan, renovasi gedung terus diupayakan lewat bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Hingga hari ini, kata Ruspan, sudah ada suntikan dana Rp5,5 miliar dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) untuk perbaikan tiga gedung fakultas.

“Yaitu gedung Fatepa (fakultas teknologi pangan), fakultas ilmu pendidikan, dan gedung kuliah bersama,” kata Ruspan dalam kesempatan yang sama.

“Ada juga bantuan Rp1 miliar dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemristekdikti untuk joint research dan program innovative learning,” paparnya.

Selain bantuan untuk perbaikan fisik, Unram juga menerima bantuan beasiswa dalam dua skema, yakni beasiswa bidikmisi dan beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA).

Untuk beasiswa bidikmisi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unram Dr. Muhammad Natsir, SH., M.Hum mengatakan, 442 dari total 1.248 mahasiswa Unram yang terdampak gempa, telah menerima bantuan tersebut. Sementara 806 mahasiswa lainnya memperoleh beasiswa PPA.

“Beasiswa bidikmisi diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, saat mengunjungi Lombok pada Oktober lalu, dengan besaran Rp600.000 per bulan selama satu tahun. Kalau PPA Rp2,4 juta per semester,” sebut Natsir.

KEYWORD :

Universitas Mataram Gempa Lombok




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :