Sabtu, 20/04/2024 21:32 WIB

15,9 Juta Rakyat Yaman Derita Krisis Pangan

Jika tak ada tindakan segera, maka bencana kelaparan akan menyelimuti negara tersebut.

Rakyat Yaman menunggu antrian tabung gas (foto: LA Times)

Jenewa - Perang saudara dan keruntuhan ekonomi di Yaman telah menyebabkan 15,9 juta orang, atau 53 persen populasi menghadapi kerawanan pangan akut yang parah. Jika tak ada tindakan segera, maka bencana kelaparan akan menyelimuti negara tersebut.

Dalam laporan yang dirilis oleh PBB itu, pihak-pihak yang berperang di Yaman diajak bersama-sama melakukan perundingan perdamaian. Kelompok-kelompok kemanusiaan mengatakan perdamaian merupakan satu-satunya cara untuk mengakhiri krisis kemanusiaan terbesar di dunia ini.

Sementara perang adalah penyebab utama krisis kelaparan, kondisi itu diperparah oleh harga pangan yang sangat tinggi, krisis likuiditas, gangguan mata pencaharian, dan tingkat pengangguran yang tinggi. Arrinya, bantuan pangan saja tidak cukup untuk mengatasi kesenjangan.

"Respons segera diperlukan untuk menyelamatkan jiwa dan mata pencaharian jutaan orang agar tidak tergelincir ke kasus terburuk berikutnya yang kelaparan," isi laporan itu dilansir dari Reuters.

Survei ini dilakukan oleh pejabat Yaman dan ahli internasional sesuai dengan sistem IPC internasional, yang menggunakan skala lima poin di mana 3 adalah "krisis", 4 adalah "darurat" dan 5 adalah "bencana" dan mungkin kelaparan.

Pelepasan laporan, yang didasarkan pada survei yang diselesaikan pada bulan Oktober, ditunda beberapa kali tanpa penjelasan dan direncanakan akan diperbarui pada bulan Maret.

Ini menunjukkan banyak kantong kelaparan ekstrem di Yaman, terkonsentrasi di daerah-daerah dengan pertempuran aktif, dan terutama mempengaruhi tiga juta orang terlantar, keluarga angkat mereka, buruh upahan yang tidak memiliki lahan dan kelompok-kelompok terpinggirkan lainnya.

KEYWORD :

Yaman Krisis Pangan Perang Sipil




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :