Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri
Subang - Benih padi unggul, dukungan teknologi dan bimbingan adalah kunci suksesanya swasembada beras seperti yang dicanangkan pemerintah.
Demikian kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri dalam kunjungan Balai Besar Penelitian di Tanaman Padi (BB Padi), Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Sabtu (8/12).
"Program swasembada pangan yang notabenenya beras kuncinya dari sini. Program, penciptaan bibit berkualitas dan teknologi dan pencegahan penyakit semua dari sini," jelas Boga.
Boga menjelaskan, BB Padi yang terletak di Sukamandi adalah kunci suksesnya ketahanan pangan. Bagaimana tidak hampir 99 persen padi yang ditanam saat ini berasal dari Balai Besar tersebut.
BB Padi Subang, sudah mengembangkan 230 macam variates sejak 1940. Variates itu dikembangkan sesuai dengan ekosistem atau spesifik lokasi. Termasuk lahan rawa yang menjadi program pemerintah untuk menyanggah beras nasional.
Boga optimis dengan jumlah varietas yang sudah disebar itu mampu mendukung program pemerintah 2019, membangun lahan rawa 34,1 hektare yang terdiri dari lahan pasang surut 8,9 juta hektare dan lebak 25,2 juta hektare yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kepala BB Padi, Priatna Sasmita mengatakan, sudah menyediakan dan menyebarkan sebelas variates Inpara khusus untuk rawa dan lebak. Dua di antaranya masih tahap pengembangan di BB Padi.
"Kami juga sudah menyediakan variates unggul baru (VUB), yang bisa ditanam sesuai dengan kondisi tanah yaitu Inbrida Padi Sawah Irigasi (Inpari), Hibrida padi (Hipa), dan Inbrida Padi Gogo (Inpago)," jelasnya.
Priatna menjelaskan bahwa keunggulan VUB tersebut adalah hasilnya yang menjadikan, tahanan terhadap cekaman biotik dan toleransi terhadap cekaman abiotik.
KEYWORD :Lahan Rawa Swasembada Beras Inpara
