Kamis, 25/04/2024 07:54 WIB

Iran Tak akan Bahas Kuota Minyaknya di OPEC

Pemerintah Iran berharap dibebaskan dari sanksi Gedung Putih untuk menjaga ekonominya tetap bertahan.

Logo OPEC (Foto: IRNA)

Tehran - Pemerintah Iran tidak akan membahas kuota produksinya di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) selama sanksi Amerika Serikat (AS) di Negeri Para Mullah diberlakukan.

Demikian kata Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh sebelum menghadiri pertemuan produsen minyak utama dunia di Wina, Kamis (6/12).

"Selama Iran berada di bawah sanksi, saham OPEC Republik Islam tidak akan dibicarakan dengan siapa pun," ujar Zanganeh dilansir dari IRNA.

Pemerintah Iran berharap dibebaskan dari sanksi Gedung Putih untuk menjaga ekonominya tetap bertahan. "Kami harus dikeluarkan dari keputusan untuk memangkas produksi asalkan sanksi ilegal AS tidak dicabut," kata Zanganeh.

OPEC dan sekutunya sedang berusaha untuk mengurangi produksi minyak setidaknya 1,3 juta barel per hari, namun oposisi Rusia sejauh ini menjadi kendala utama.

Anggota OPEC dijadwalkan bertemu di Wina Kamis (6/12) untuk membahas pengurangan pasokan.

Seperti diketahui, Arab Saudi terus mendorong Rusia, salah satu sekutu terpenting OPEC, untuk memangkas produksinya sekitar 250.000 barel per hari, tetapi Rusia ingin membatasi pemotongannya hingga setengah dari jumlah itu.

Delegasi OPEC, mengatakan kelompok itu akan memangkas produksi minyak tergantung pada kontribusi dari produsen non-OPEC, Rusia.

Lima delegasi OPEC mengatakan kepada Reuters, kelompok itu sedang menunggu Rusia, saat Menteri Energi Alexander Novak  kembali dari Wina pada Rabu untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

 

 

KEYWORD :

Arab Saudi OPEC Iran Rusia Minyak Dunia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :