Kamis, 25/04/2024 17:28 WIB

Turki Desak Arab Saudi Ekstradisi 18 Pembunuh Khashoggi

Saudi menolak membantu jaksa Turki yang mengumpulkan informasi termasuk keberadaan jasad Khashoggi dan identitas antek-anteknya.

Presiden Turki Tayyip Erdogan (Foto: Gulftoday)

Argetina - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendesak Arab Saudi mengekstradisi tersangka pembunuh wartawan Jamal Khashoggi di Istanbul.

Pada pertemuan puncak Kelompok 20 di Buenos Aires, pemimpin Turki tampaknya lebi tegas pada Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS).

Saudi sebelumnya sudah mengumumkan 18 warga yang membunuh dan memutilasi kritikus Negeri Petro Dolar saat mengunjungi konsulat kerajaan Istanbul pada 2 Oktober, untuk mengurus dokumen pernihannya.

"Sangat penting bahwa orang-orang ini diadili di Turki untuk menghilangkan tanda tanya insan internasional," kata Erdogan kepada wartawan, dilansir Al Jazeera.

"Siapa pun yang memerintahkan dan melakukan kejahatan kejam ini harus segera ditemukan. Jika para pelakunya belum diketahui, seluruh dunia dan komunitas Islam tidak akan puas," sambungnya.

Erdogan mengatakan, Saudi menolak membantu jaksa Turki yang mengumpulkan informasi termasuk keberadaan jasad Khashoggi dan identitas antek-anteknya dikatakan telah mendukung tim tuan rumah Arab Saudi yang berkunjung.

Pemimpin Turki, yang telah berlomba-lomba untuk mempengaruhi di wilayah tersebut, mengaku tidak ingin ada keretakan kepada keluarga kerajaan.

Meski begitu, ia sangat mengkritik Pangeran Mohammed, mengatakan bahwa selama pertemuan puncak, pewaris berusia 33 tahun itu memberikan penjelasan yang luar biasa atas pembunuhan Khashoggi yang menyangkal adanya peran resmi Saudi.

Erdogan mengatakan bahwa hanya satu pemimpin G20 - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau - mengangkat kematian penulis dalam pertemuan kelompok tersebut.

KEYWORD :

Jamal Khashoggi KTT G20 Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :