Kamis, 25/04/2024 19:51 WIB

ASI Tetap Jadi Nutrisi Terbaik bagi Bayi Prematur

Meskipun sudah era digitalisasi dimana segala informasi dengan mudah dapat dicari, namun angka kelahiran bayi prematur masih tetap tinggi.

Ilustrasi bayi.(Foto : Boldsky)

Jakarta - Menurut laporan Born too Soon milikThe Global Action Report on Preterm Birth dari PBB, Indonesia menduduki peringkat kelima dunia untuk negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia hingga mencapai 675.700 bayi di tahun 2010.

Bayi prematur tidak hanya berukuran lebih kecil daripada bayi pada umumnya, namun mereka juga dapat memiliki berbagai masalah fisik dan perkembangan.

Bayi-bayi yang lahir prematur antara 23 hingga 28 Minggu khususnya, memiliki risiko komplikasi tertinggi seperti celebral palsy; ADHD; gangguan kecemasan; serta masalah penglihatan, pendengaran dan pencernaan. Mereka juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap infeksi dan merupakan yang paling berisiko untuk sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 Minggu. Perawatan bayi prematur sangat berbeda dengan bayi cukup bulan, terutama terkait masalah nutrisi, Bayi prematur memilliki potensi yang lebih besar untuk terjadinya gagal tumbuh.

Oleh karena itu, pemilihan sumber nutrisi dan perawatan yang tepat bagi bayi prematur menjadi sangat penting ASI merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi terlebih bayi prematur. Dengan pemberian ASI yang benar pada bayi prematur maka dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi prematur,hampir 100 persen kebutuhan bayi hingga usia 6 bulan.

Menurut Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) kandungan ASI dari ibu yang melahirkan bayi prematur sangat lengkap dengan jumlah kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber nutrisi lainnya.

ASI mampu memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi dan mengejar kekurangan berat badan dengan optimal, namun tentunya diperlukan pula evaluasi secara berkala terhadap pertumbuhan bayi prematur yang mencakup berat badan dan tinggi badan sehingga risiko malnutrisi seperti gizi buruk dan stunting (tinggi badan kurang) dapat dihindari.

"Saya melihat bahwa hingga saat ini masih begitu banyak ibu yang melahirkan bayi prematur, tidak tahu bagaimana merawat bayinya," ujar dr Rinawati saat meluncurkan bukunya yang berjudul "ASI untuk Bayi Prematur".

Meskipun sudah era digitalisasi dimana segala informasi dengan mudah dapat dicari, namun angka kelahiran bayi prematur masih tetap tinggi. Bahkan di masyarakat modern sekalipun dimana berkembangnya tren wanita yang menunda pernikahan atau adanya alternatif bayi tabung, menjadi salah satu pemicu tingginya kelahiran bayi prematur.

"Dengan pemberian asupan ASI yang sangat mudah dicerna oleh bayi prematur serta memiliki zat kekebalan tubuh yang terbukti melindungi bayi terhadap bahaya infeksi," ucap salah satu pendiri unit Neonatal RSCM.

Dengan kehadiran buku ‘ASI untuk Bayi Prematur’ ini diharapkan para orang tua mendapatkan informasi akurat perihal pentingnya pemberian ASI kepada bayi prematur, lengkap dengan petunjuk praktis pemberian ASI, baik dengan cara langsung menyusui atau melalui alat bantu pemberian ASI Perah (ASIP).

KEYWORD :

Air Susu Ibu Bayi Prematur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :