Kamis, 25/04/2024 17:40 WIB

Rezim Assad Dituding Berperan Dibalik Kematian Ribuan Tahanan

Komisi PBB mengatakan tidak ada kemajuan yang bisa dilakukan menuju perdamaian abadi tanpa keadilan bagi para korban.

Presiden Suriah Bashar Assad (Foto: Financial Tribune)

Jawab - Penyelidik kejahatan perang PBB menyerukan kepada rezim Assad untuk memberi tahu keluarga apa yang terjadi pada keluarga mereka yang menghilang dan memberikan sisa serta catatan medis dari mereka yang dieksekusi atau dibunuh dalam tahanan.

Awal tahun ini rezim Suriah merilis nama-nama ribuan tahanan yang tewas antara tahun 2011 dan 2014. Daftar-daftar itu menunjukkan kampanye sistematis pembantaian tahanan oleh dinas intelijen rezim, dengan para tahanan kemungkinan disiksa sampai mati atau dieksekusi .

"Sebagian besar kematian tahanan diperkirakan terjadi di tempat-tempat penahanan yang dijalankan oleh intelijen Suriah atau badan militer. Komisi belum mendokumentasikan semua kejadian, namun, di mana mayat atau barang-barang pribadi almarhum dikembalikan," ujar komisi Internasional Penyelidikan tentang Suriah mengatakan dalam sebuah laporan dilansir Alaraby.

Hampir setiap sertifikat kematian bagi tahanan yang diberikan kepada keluarga mencatat bahwa penyebab kematian adalah serangan jantung atau stroke. Hal itu diuangkapkan panel independen yang dipimpin oleh Paulo Pinheiro.

"Beberapa orang dari wilayah geografis yang sama berbagi tanggal kematian umum, kemungkinan menunjukkan eksekusi kelompok," katanya.

Dalam sebagian besar kasus tempat kematian tercatat sebagai rumah sakit militer Tishreen atau rumah sakit Mujtahid, keduanya dekat Damaskus, tetapi tempat penahanan tidak disebutkan namanya.

"Pasukan pro-pemerintah dan terutama negara Suriah harus mengungkapkan secara terbuka nasib mereka yang ditahan, atau hilang tanpa penundaan," kata laporan itu, mencatat ini termasuk pasukan Rusia dan milisi yang berafiliasi.

Komisi PBB mengatakan tidak ada kemajuan yang bisa dilakukan menuju perdamaian abadi tanpa keadilan bagi para korban.

Dalam laporan tahun 2016, penyelidik PBB menemukan bahwa skala kematian di penjara rezim mengindikasikan Presiden Bashar al-Assad dapat bertanggung jawab atas "pemusnahan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan".

Pada tahun yang sama, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau, mengatakan bahwa setidaknya 60.000 orang telah tewas di penjara rezim Suriah selama konflik. Lebih dari 20.000 dari mereka telah meninggal di penjara Sednaya dekat Damaskus.

Amnesty International melaporkan pada tahun 2017 bahwa rata-rata 20 hingga 50 orang digantung setiap minggu di penjara militer Sednaya di utara Damaskus.

Pemerintah AS mengklaim rezim Suriah sedang membuang mayat tahanan yang dibunuh di sebuah krematorium yang dibangun untuk tujuan di dekat Damaskus. 

KEYWORD :

Rezim Assad Kematian Tahanan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :