Jum'at, 19/04/2024 13:09 WIB

CIA Digugat Terkait Hilangnya Jasad Korban Penyiksaan -

ACLU mencari informasi tentang keberadaan jasad Gul Rahman, yang disiksa sampai mati oleh CIA

Gul Rahman, korban yang hilang diduga disiksa intelijen Amerika

Washington  - Perserikatan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) telah  menggugat CIA atas penyiksaan seorang terduga militan hingga tewas, dan mendesak badan intelijen itu untuk mengungkapkan keberadaan jasadnya.

Gul Rahman, seorang pengungsi Afghanistan yang tinggal di Pakistan, terakhir kali terlihat oleh keluarganya 16 tahun yang lalu, sebelum dia dijebloskan ke penjara rahasia yang juga dikenal sebagai Salt Pit, di Kabul, Afghanistan.

Di sanalah Rahman mengalami penyiksaan selama berminggu-minggu, termasuk kekerasan fisik dan paparan terhadap cuaca dingin ekstrim.

Dilansir Anadolu, Rahman dinyatakan tewas pada 20 November 2002, setelah dibiarkan membeku. Sebuah laporan CIA menyimpulkan bahwa dia tewas akibat hipotermia.

Tetapi, keluarga Rahman baru mengetahui soal kematiannya pada 2014, ketika CIA merilis rangkuman laporan berjudul Komite Terpilih Senat tentang Studi Program Intelijen Penahanan dan Interogasi CIA yang menyatakan bahwa dia tewas dalam penahanan CIA.

Hingga saat ini, CIA belum mengungkapkan keberadaan jasadnya. "Meskipun keluarganya telah mengajukan permohonan berkali-kali, mereka tidak mau mengatakan soal keberadaan jasadnya. Keluarganya ingin melakukan pemakaman yang layak," Hina Shamsi direktur proyek keamanan nasional ACLU mengatakan di akun Twitter-nya.

Tuntutan Undang-undang Kebebasan Informasi mendesak CIA untuk segera merilis semua laporan terkait kematian Rahman dan keberadaan jenazahnya.

KEYWORD :

Kasus Penyiksaan Intelijen CIA Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :