Dolar AS
New York - Status sebagai negara maju tak menjamin kesetaraan penuh antara laki-laki dan perempuan. Demikian potret di Amerika Serikat (AS), di mana gaji pekerja perempuan hanya setengah dari pendapatan laki-laki pada umumnya.
Dalam sebuah penelitian terhadap pendapatan perempuan sejak 2001 hingga 2015, Institut Penelitian Kebijakan Perempuan yang berbasis di Washington menemukan, pendapatan perempuan 49 persen lebih rendah dari pada penghasilan pria.
“Banyak tinta telah tumpah memperdebatkan apakah ukuran kesenjangan upah yang sering dikutip bahwa perempuan mendapatkan 80 sen untuk setiap dolar yang diperoleh seorang pria, adalah berlebihan karena perbedaan pekerjaan atau apa yang disebut pilihan perempuan,” kata Presiden Institut Penelitian Kebijakan Perempuan Heidi Hartmann.
"Tetapi analisis kami menemukan bahwa kita telah meremehkan tingkat ketidaksetaraan gaji di pasar tenaga kerja," lanjut Hartmann.
Penelitian bertajuk “Still a Man`s Labour Market” ini juga menunjukkan bahwa kesenjangan upah telah menyempit sejak 1968.
Akibat inflasi, pendapatan perempuan rata-rata meningkat US$29.000 untuk periode 2001-2015, dibandingkan dengan US$14.000 dari 1968 hingga 1982.
Kendati berpendapatan rendah, perempuan menurut penelitian itu hampir dua kali lebih mungkin dibandingkan laki-laki untuk mengambil setidaknya satu tahun dari pekerjaan, dan mereka membayar harga tinggi untuk itu.
Gaji perempuan kesenjangan pendapatan
