Jum'at, 26/04/2024 04:02 WIB

Peremajaan Vagina, Sekadar Tren atau Kebutuhan?

Berbekal tren dari selebriti dan influencer tren meremajakan vagina saat ini banyak dilakukan perempuan, padahal ada syaratnya lho.

Peremajaan vagina bukan soal tren tapi kebutuhan yang diperlukan bagi perempuan (Foto: Ecka Pramita)

Jakarta - Peremajaan vagina atau vaginal rejuvination bukan saja bicara soal tren atau ikut-ikutan tanpa tahu manfaatnya, tetapi lebih pada kebutuhan esensial perempuan.

Sebagai salah satu kemajuan di bidang ginekologi, peremajaan vagina menjadi kabar gembira bagi perempuan yang membutuhkan perawatan vagina.

Ahli Kebidanan dan Kandungan dr Ni Komang Yeni Dhanasari, SpOG, mengatakan sejak masa pubertas sampai menopause, vagina mengalami beberapa fase yang dapat menurunkan elastisitasnya akibat perubahan hormon, kehamilan, dan persalinan.

Lalu apa saja masalah yang umum terjadi usai melahirkan? "Mulai dari jaringan kendur, menciptakan rasa longgar, dan berkurangnya kepekaan di daerah vagina, kesulitan mengontrol urine akibat hilangnya kekuatan di uretra, darah vagina terasa renggang dan kering," ucap dr Yeni saat ditemui Jurnas.com usai diskusi Peremajaan Vagina di Jakarta, Selasa (27/11).

Ia mengungkapkan jika peremajaan vagina bukan sekadar mencari kenikmatan tapi juga bertujuan untuk membantu meraih kematangan sehingga pasien bisa meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas hidupnya.

"Dengan tindakan peremajaan bisa memperbaiki jaringan vagina, kelenturan dinding vagina, meningkatkan sensasi bersetubuh, memperbaiki kulit labia yang tidak kenyal," imbuhnya. 

KEYWORD :

Peremajaan Vagina Perawatan Vagina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :