Said Agil Siradj (kanan) dan Haedar Nashir (kiri)
Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siroj menilai masih banyak masyarakat yang tertipul oleh simbol-simbol yang menarik dan menjanjikan, yang dibungkus melalui label-label agama.
Hal itu disampaikan saat menghadiri pengukuhan dan pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas), Pengurus Besar Ikatan Almuni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII), pada Senin (26/11), bertajuk `Satukan Negeri, Makmurkan Indonesia`.
“Memang simbol sangat menarik tidak membutuhkan kecerdasan, tidak butuh jelimet analisis atau kajian. Simbol yang menarik itu menjanjikan, tapi kalau dibiarkan hanya itu very-very danger," kata Kiai Said, di Jakarta.
Kiai Said menuturkan, dalam catatan sejarah, label-label agama sering sekali dimanfaatkan oleh penguasa yang ingin melestarikan kekuasaannya menghadapi para oposisi. Sementara saat ini justru sebaliknya.
"Yang menggunakan label-label simbol agama orang-orang yang sangat tamak rakus terhadap kekuasaan," tegasnya.
KEYWORD :Said Agil Siroj Ketum PBNU Label Agama