Benjamin Netanyahu (R) dan Idriss Deby saat mereka menyampaikan pernyataan bersama di Yerusalem (Foto: Ronen Zvulun/ Reuters)
Yerusalem - Presiden Republik Chad, Idriss Deby mengatakan, hubungan diplomatik antara Israel dan Chad yang sempat merenggang pada 1970-an, tidak menghalangi perbuatan baik.
Kunjungan resmi Deby ke Israel lebih difokuskan pada masalah keamanan. Sumber dari Chad menambahkan bahwa Israel melengkapai tentara Chad dengan senjata dan peralatan lain tahun ini untuk membantu melawan pemberontak di utara negara tersebut.
"Kami memiliki perjuangan bersama terhadap kejahatan yang memusingkan abad ini, yaitu terorisme," kata Deby dalam pernyataan bersama kepada media bersama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
AS Desak Normalisasi Hubungan Israel-Saudi
Deby mengatakan bahwa semua opsi terbuka untuk kerja sama antara kedua negara. Ia berharap ada resolusi damai untuk konflik Israel-Palestina, dan bahwa dialog terbuka adalah dasar untuk solusi apa pun.
Netanyahu mengatakan bahwa dirinya dan Presiden Deby membahas kemajuan di Timur Tengah antara Israel dan dunia Arab. Ia juga mengatakan akan mengunjungi negara-negara Arab lainnya secepat mungkin.
Israel Tuding IAEA Tidak Efektif Awasi Iran
Deby juga bertemu dengan Presiden Reuven Rivlin pada Minggu malam. Ia mengatakan kepadanya bahwa ikatan yang terjalin tidak akan menghilangkan masalah Palestina.
Sekedar diketahui, kunjungan Chad ini merupakan pertama sejak Israel didirikan pada 1948, yang menurut Netanyahu mencerminkan status kebangkitan Israel di antara bangsa-bangsa.
Hubungan antara kedua negara diputus pada tahun 1972. Namun, koordinasi antara Israel dan Chad di arena pertahanan tidak pernah benar-benar berhenti.
Pada 1980-an, laporan-laporan asing mengatakan, Israel memasok senjata kepada diktator Chad pada waktu itu, Hissene Habre, yang dihukum seumur hidup pada 2016 karena kejahatan terhadap kemanusiaan. Israel dilaporkan juga menjual senjata ke Deby selama perang saudara Chad pada 2005-2010.
"Ini adalah terobosan diplomatik lainnya," kata Netanyahu dalam pertemuan kabinet Minggu di Yerusalem. "Kunjungan bersejarah akan diadakan di sini hari ini dengan presiden Chad, sebuah negara Afrika yang besar dan penting."
"Saya bertemu dia di Paris untuk makan siang. Dia datang berkat upaya luar biasa yang saya pimpin dalam beberapa tahun terakhir," kata Netanyahu tentang presiden negara mayoritas Muslim itu.
"Setiap minggu kami melihat penerapan konsep ini, mengembangkan kekuatan teknologi-ekonomi, bersama kekuatan intelijen-keamanan, untuk menerima kekuatan politik-diplomatik. Hal ini terjadi di depan mata kita, dapat dikatakan, setiap hari," tambahnya.
KEYWORD :Israel Timur Tengah Chad
