Sabtu, 20/04/2024 03:14 WIB

Migran Nekat Disambut Gas Air Mata

Ratusan migran Amerika Tengah yang mendekati perbatasan Amerika Serikat (AS) dari Meksiko, disambut oleh gas air mata

Migran dari Amerika Tengah berjalan kaki menuju AS (Foto: AFP)

Tijuana - Ratusan migran Amerika Tengah yang mendekati perbatasan Amerika Serikat (AS) dari Meksiko, disambut oleh gas air mata dari pasukan penjaga AS, setelah beberapa kali mencoba untuk melewati pagar dan kawat berduri yang memisahkan dua negara.

Sehari sebelumnya, sekelompok migran melakukan pawai damai untuk mengajukan banding ke AS, guna mempercepat proses klaim suaka. Tapi, aksi massa dipindahkan ketika mendekati perbatasan AS, setelah beberapa orang mencoba melewati pagar pembatas.

"Agen AS meluncurkan beberapa tembakan gas, setelah para migran berusaha menembus beberapa titik di sepanjang perbatasan. Migran berusaha mencari jalan melalui celah kawat, memanjat pagar dan mengupas lembaran logam untuk masuk," demikian laporan Associated Press di lokasi kejadian, pada Senin (26/11).

Dikutip dari AP, anak-anak tampak menjerit kesakitan disertai batuk karena terkena semburan gas air mata. Bahkan, asap yang ditimbulkan gas, terbawa angin dan mengenai orang-orang yang jauhnya ratusan meter, padahal tidak mencoba masuk ke AS.

Minggu sebelumnya, ratusan migran juga melewati blokade polisi Meksiko, yang berjaga di dekat perbatasan internasional. Mereka dengan mudahnya lewat tanpa disambut oleh kekerasan, dan beberapa migran saling menyerukan untuk tetap damai.

Sembari membawa bendera Amerika dan Honduras yang dilukis dengan tangan sambil melantunkan, mereka melantunkan, “Kami bukan penjahat! Kami adalah pekerja internasional! ”

Diketahui, sekitar 5.000 migran, berkemah di sekitar kompleks olahraga di Tijuana, setelah berjalan melewati Meksiko dalam beberapa pekan terakhir dengan berjalan kaki. Mereka berharap dapat segera mengajukan permohonan suaka ke AS, tetapi agen suaka di titik masuk San Ysidro hanya memproses kurang dari 100 suaka per hari.

KEYWORD :

Migran Amerika Perbatasan AS Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :