Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: AP)
Ankara - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, para migran di perbatasan selatan negara itu tidak akan diizinkan masuk hingga pengadilan sudah mengiyakan.
"Kami hanya akan mengizinkan mereka yang datang ke Negara kami secara legal. Selain itu kebijakan kami yang sangat kuat adalah tangkap dan tahan," tulis Donald Trump di akun Twitternya pada Sabtu malam.
"Semua akan tetap di Meksiko. Kalau perlu kita akan TUTUP Perbatasan Selatan kita. Tidak ada cara bahwa Amerika Serikat akan, setelah beberapa dekade pelecehan, tahan dengan situasi yang mahal dan berbahaya !," tegas Trump.
Baru-baru ini, ribuan migran telah menunggu di Tijuana, Meksiko, untuk menyeberang ke AS, banyak dari mereka yang menarik perhatian nasional dan mendorong Trump untuk menjadi vokal, mengatakan bahwa ini adalah "invasi" dan di antara para migran adalah "penjahat Timur Tengah dan tidak dikenal."
Keamanan perbatasan telah diperketat juga, dengan 7.000 pasukan militer telah dikirim untuk mengamankan perbatasan selatan dan mengeraskan pelabuhan masuk.
Lebih dari Separuh Populasi Dunia Dukung Rusia
Hakim Jon Tigar dari Pengadilan Distrik di San Francisco mengeluarkan perintah penahanan sementara pada Senin lalu terkait kebijakan pemerintah, yang disahkan Trump pada 9 November, untuk melarang para migran menyeberang dari luar pelabuhan.
Perintah penahanan yang ditempatkan oleh Tigar akan memungkinkan migran untuk mencari suaka terlepas apakah mereka memasuki AS secara ilegal atau datang melalui pelabuhan.
Dorong Peningkatan Daya Saing Kawasan, Menaker Ida Ajak ASEAN Tingkatkan Kerja Sama dan Kolaborasi
Donald Trump Amerika Serikat Migran Meksiko